Langsung ke konten utama

Sebuah Catatan Kusam untuk Jejak Digital

Alasan sederhana mengapa saya membuat blog ini adalah saya hanya ingin membuat jejak digital yang kelak bisa say abaca kapan saja. Blog yang berisi tulisan-tulisan tidak begitu penting ini barangkali akan mengingatkan saya pada suatu momen ketika berposes. Mungkin suatu saat, tulisan-tulisan ini juga sebagai pengingat saya, bahwa saya pernah ada dan pernah merasakan pengalaman-pengalaman yang begitu menyenangkan, menyedihkan, perasaan biasa saja, dan dan apa pun itu.

Beberapa orang tentu mempunyai cara yang berbeda untuk menyimpan kenangannya. Seperti halnya saya, yang lebih suka mengabadikan momen ke dalam sebuah tulisan. Tidak ada hal yang penting di dalam blog ini, saya tidak ingin mengganggu waktu berharga kalian hanya untuk menggulir tulisan-tulisan saya di sini. Blog ini bebas untuk siapa saja, dan tentunya jika kalian ingin memberikan masukan, saran atau sebagainya, tentunya sangat akan sangat berterima kasih.

Blog ini berisi apa saja yang pernah saya rekam dalam pikiran. Bisa saja kegiatan kuliah saya, tugas-tugas makalah, curhatan yang terkesan lebay, atau ulasan-ulasan perihal isu dan fenomena yang sedang hangat. Siapa tahu, dari membaca salah satu tulisan di blog ini, dapat memantik teman-teman pembaca untuk menulis juga, semoga saja. Akan tetapi, yang jelas, ini bukan tulisan yang tepat untuk kalian jadikan motivasi atau sumber pengetahuan. Tidak kurang dan tidak lebih, blog ini hanya sebagai mesin menyimpan dari ingatan saya yang mudah lupa. Daripada saya tidak melakukan apa-apa dan tidak mengingat apa yang saya alami ketika muda, mending saya simpan sebagai jejak digital untuk anak saya nanti, hahaha….. :v

 

Jepara, 05/04/2022

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pentingnya Mewujudkan Kesadaran Literasi Digital di Era Global

Kemajuan teknologi semakin pesat, memudahkan semua orang untuk mengakses segala informasi setiap saat. Kemajuan teknologi juga diiringi dengan kemajuan perkembangan media digital. Berbagai media kini mengembangkan situs online nya untuk mengikuti trend sekarang, biar tidak ketinggalan zaman.   ada pula media yang hanya mengejar keuntungan ekonomi, dengan memberitakan atau menyampaikan informasi menurut ramainya pasaran. Hoax? Majunya teknologi harus diimbangi dengan majunya pemikiran dan juga kehati-hatian. Mudahnya informasi beredar tak khayal juga memudahkan hoax dan berita bohong kian menyebar. Pentingnya pengetahuan berliterasi dan bermedia sosial harus kita biasakan sejak sekarang. Biar tak mudah terjebak isu-isu yang beredar atau polemik yang sedang viral. Upaya penangkalan hoax sebenarnya sudah digemparkan sejak lama. Namun tak sedikit pula yang masih mudah terjebak dan termakan berita palsu tersebut. Rendahnya pengetahuan literasi masyarakat di Indonesia inilah yang mem

Sosiawan Leak dan 100 Puisi di Malam Purnama

  Panggung Ngepringan Kampung Budaya Piji Wetan Kudus dibuat riuh kebanjiran kata. Jumat (10/3/2023) malam, sastrawan, budayawan hingga para pemuda pegiat sastra saling melantunkan bait-bait puisi di malam purnama. Agenda itu bernama “Persembahan 100 puisi untuk 1 abad NU”. Kegiatan ini diselenggarakan atas kerjasama Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU IPPNU Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus dan Kampung Budaya Piji Wetan. Acara malam itu menjadi bukti, bahwa eksplorasi budaya perlu dukungan dan keterlibatan dari masyarakat. Acara yang dimulai dengan rangkaian lomba seperti pidato, puisi, hingga pemilihan duta pada siang harinya, kemudian ditutup dengan perayaan pentas puisi di Panggung Ngepringan. Hadir pula di tengah-tengah acara, camat Kecamatan Dawe Famny Dwi Arfana dan sastrawan terkemuka Sosiawan Leak. Usai 10 finalis lomba puisi membacakan karya puisinya, diikuti pementasan puisi Koko Prabu bersama timnya, Koordinator KBPW Jessy Segitiga yang membacakan puisi anaknya, Eko Purnomo dengan

Catatan Lepas

foto: finansialku.com Selasa, 1 November 2022, adalah hari yang cukup mengagetkan bagi saya. Hari itu, saya dipanggil oleh kantor redaksi untuk mempertanggungjawabkan apa yang telah saya lakukan. Kabar itu sudah santer di lingkungan kantor, dan akhirnya saya harus memenuhi panggilan kantor sebagai bentuk tanggung jawab saya. Hasil pertemuan itu memutuskan, saya untuk satu bulan ke depan ini sudah beralih status menjadi kontributor di lingkar Jateng. Keputusan tersebut tentunya harus saya terima dengan lapang dada. Karena atas perbuatan saya sendiri yang memang salah, yakni menyabang di dua media sekaligus. Meskipun media yang satunya bukan merupakan media mainstream, namun media tetap media. Belum lagi, keteledoran saya yang mengirimkan tulisan ke dua media tanpa proses editing sedikitpun. Memang, saya seperti mempermainkan media yang sudah menerima saya dan menjadi pijakan saya beberapa bulan ini. Sebenarnya saya tak masalah, toh memang saya tidak punya niatan untuk bertahan lama di s