Langsung ke konten utama

Naik Motor Sambil Headset-an, Satu Kenikmatan Yang Mesti Kamu Coba

sumber: twitter

Mendengarkan musik bisa menjadi  kegiatan me time yang menyenangkan. Apalagi ketika mendapati satu lagu yang enak didengar, pasti kita akan memutar lagu itu berulang-ulang. Seperti terngiang-ngiang, ada rasa nyaman ketika kita menikmati musik detik demi detiknya.

Saya punya kebiasaan, mendengarkan musik saat berkendara. Menikmati perjalanan sambil diiringi musik memang satu kenikmatan tersendiri, apalagi dengan headset jedug-jedug, behh, syahdunya reekk. Betewe ini tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata, lho, kalo pengen tahu rasanya, sila dicoba sendiri, yaakk.

Banyak orang beranggapan, bisa berbahaya jika mendengarkan musik saat di jalan. Padahal mereka belum tahu rasanya. Dikira bahaya lah, bisa tidak konsentrasi lah, ribet lah, padahal tidak sepenuhnya demikian. Saya juga sering ditegur teman-temanku soal ini, dibilang macam-macam, 'nanti dicekel pak polisi lho, bahaya lho, memang tidak bisa pulang kalo tidak pakai headset, dan sebagainya'. Sudah kubilang, sensasinya beda bray...

Oh iya, kebiasaan ini sudah saya lakukan sejak awal kuliah. Setiap berangkat atau pulang, pasti tidak lupa memakai headset, kayak pacar aja, gak bisa kemana-mana kalo tidak sama dia, eakk...

Bagi pecandu musik yang cukup akut ini, saya malah jarang headsetan kalo tidak naik motor. Seperti tadi yang kubilang, ada sensasi berbeda yang saya rasakan antara musikan di rumah sengan saat bermotoran.

Tapi, biarpun dianggap bahaya oleh sebagian orang, saya punya alasan kuat untuk membantah itu semua. Kalo tidak percaya, yasudah. Berikut faedah yang bakal kamu dapatkan kalo mau nyoba niru kebiasaanku ini, kalo mau yaa, kalo tidak, ya terserah...

 

#nambah konsentrasi

Salah besar jika banyak yang bilang musikan di jalan mengurangi konsentrasi dalam berkendara. Saya sudah buktikan sendiri, asalkan volume musik diputar sewajarnya, tidak bikin orang jadi budek dan gak denger suara dari luar, its oke. Malahan, dengan mendengarkan musik, konsentrasi saya malah bertambah, jiann tenan, lah kok iso, jajalo dewe.

Selain itu, musik bisa jadi alternatif untuk menghilangkan rasa ngantuk saat di jalan. Sewaktu-waktu di tengah perjalanan, apalagi siang hari, angin jalanan sering membelai kita biar ngantuk. Solusinya yaa itu, pasang headset.

 

#tidak kebut-kebutan

Saya percaya, orang-orang yang kebut-kebutan di jalan pasti tidak tenang, selain karena tidak pakai headset, dia juga tidak pakai otak. Sepenting apapun urusan kita, bisa saja membahayakan bagi pengendara lain. Beda lagi kalo pake headset, sambil dengerin musik, kita akan ngikutin irama musik, dan menikmati perjalanan. Hasilnya, tidak grusa grusu di jalan, selamat sampai tujuan, tenang, dan pastinya tidak membahayakan pengendara lain.

 

#jadi teman saat sendiri

Pasti sangat bosan, jika kita berkendara jauh tapi cuma sendirian. Sudah bosan, tidak ada yang diajak ngobrol, ngantuk, pegal-pegal, bikin tepos lagi. Rasanya pengen cepat-cepat sampai, sehingga memacu kendaraannya secepat mungkin.

Makanya, saya selalu pakai headset saat menempuh perjalanan jauh. Selain biar tidak tergesa-gesa, saya jadi merasa ada temannya, tidak merasa kesepian, yahaha.

 

#bisa angkat telpon sewaktu-waktu

Nah, ini juga penting. Jika ada telpon mendadak yang sangat penting, kita bisa sewaktu-waktu mengangkatnya hanya dengan memencet tombol di headset. Soalnya saya sering, pas di perjalanan, ada yang tiba-tiba telpon, meminta bantuan atau ada urusan penting. Bayangkan jika tidak pakai headset, saya pasti akan mengabaikan panggilan itu, dan mungkin saja itu bisa merugikan kawan saya.

Jadi, dengerin musik sambil motoran tidak sepenuhnya buruk, kok. Pasti ada manfaat yang bisa kita ambil. Tapi, jangan sampai kebablasan, nyetel musik dalam volume maksimal, bisa-bisa kamu yang disalahkan. Karenanya, hobi ini hanya dilakukan oleh orang-orang yang profesional, yang punya nyali besar. Kalo kamu mau nyoba, langsung saja digasskan....

 

27/07/2021

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pentingnya Mewujudkan Kesadaran Literasi Digital di Era Global

Kemajuan teknologi semakin pesat, memudahkan semua orang untuk mengakses segala informasi setiap saat. Kemajuan teknologi juga diiringi dengan kemajuan perkembangan media digital. Berbagai media kini mengembangkan situs online nya untuk mengikuti trend sekarang, biar tidak ketinggalan zaman.   ada pula media yang hanya mengejar keuntungan ekonomi, dengan memberitakan atau menyampaikan informasi menurut ramainya pasaran. Hoax? Majunya teknologi harus diimbangi dengan majunya pemikiran dan juga kehati-hatian. Mudahnya informasi beredar tak khayal juga memudahkan hoax dan berita bohong kian menyebar. Pentingnya pengetahuan berliterasi dan bermedia sosial harus kita biasakan sejak sekarang. Biar tak mudah terjebak isu-isu yang beredar atau polemik yang sedang viral. Upaya penangkalan hoax sebenarnya sudah digemparkan sejak lama. Namun tak sedikit pula yang masih mudah terjebak dan termakan berita palsu tersebut. Rendahnya pengetahuan literasi masyarakat di Indonesia inilah yang mem

Sosiawan Leak dan 100 Puisi di Malam Purnama

  Panggung Ngepringan Kampung Budaya Piji Wetan Kudus dibuat riuh kebanjiran kata. Jumat (10/3/2023) malam, sastrawan, budayawan hingga para pemuda pegiat sastra saling melantunkan bait-bait puisi di malam purnama. Agenda itu bernama “Persembahan 100 puisi untuk 1 abad NU”. Kegiatan ini diselenggarakan atas kerjasama Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU IPPNU Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus dan Kampung Budaya Piji Wetan. Acara malam itu menjadi bukti, bahwa eksplorasi budaya perlu dukungan dan keterlibatan dari masyarakat. Acara yang dimulai dengan rangkaian lomba seperti pidato, puisi, hingga pemilihan duta pada siang harinya, kemudian ditutup dengan perayaan pentas puisi di Panggung Ngepringan. Hadir pula di tengah-tengah acara, camat Kecamatan Dawe Famny Dwi Arfana dan sastrawan terkemuka Sosiawan Leak. Usai 10 finalis lomba puisi membacakan karya puisinya, diikuti pementasan puisi Koko Prabu bersama timnya, Koordinator KBPW Jessy Segitiga yang membacakan puisi anaknya, Eko Purnomo dengan

Catatan Lepas

foto: finansialku.com Selasa, 1 November 2022, adalah hari yang cukup mengagetkan bagi saya. Hari itu, saya dipanggil oleh kantor redaksi untuk mempertanggungjawabkan apa yang telah saya lakukan. Kabar itu sudah santer di lingkungan kantor, dan akhirnya saya harus memenuhi panggilan kantor sebagai bentuk tanggung jawab saya. Hasil pertemuan itu memutuskan, saya untuk satu bulan ke depan ini sudah beralih status menjadi kontributor di lingkar Jateng. Keputusan tersebut tentunya harus saya terima dengan lapang dada. Karena atas perbuatan saya sendiri yang memang salah, yakni menyabang di dua media sekaligus. Meskipun media yang satunya bukan merupakan media mainstream, namun media tetap media. Belum lagi, keteledoran saya yang mengirimkan tulisan ke dua media tanpa proses editing sedikitpun. Memang, saya seperti mempermainkan media yang sudah menerima saya dan menjadi pijakan saya beberapa bulan ini. Sebenarnya saya tak masalah, toh memang saya tidak punya niatan untuk bertahan lama di s