Langsung ke konten utama

PERAN DAN FUNGSI MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN


Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Media dan Sumber Pembelajaran
Dosen Pembimbing : Husni Mubarok, M.Pd.I

Disusun Oleh:
Hasyim Asnawi (1710310139)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TAHUN 2018

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring berkembangnya teknologi, peranan media dan sumber pembelajaran mendapatkan perhatian serius. Penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran dapat mempermudah guru dalam menyampaikan pelajaran sehingga tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai.
Pengetahuan dan keterampilan dapat diperoleh melalui pengalaman yang pernah dialami sebelumnya. Menurut Bruner (1966: 10-11) ada tiga tingkatan utama dalam modus belajar, yakni: pengalaman langsung (enactive), pengalaman piktoral/gambar (iconic), dan pengalaman abstrak (symbolic). Pengalaman langsung adalah mengerjakan sesuatu, pengalaman piktoral adalah mempelajari lewat gambar, pengalaman ketiga adalah berimajinasi mental atau membayangkan. 
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran dan fungsi media pembelajaran?
2. Bagaimana peran dan fungsi sumber pembelajaran?
C. Tujuan 
1. Menjelaskan peran dan fungsi media pembelajaran. 
2. Menjelaskan peran dan fungsi sumber pembelajaran. 

BAB II
PEMBAHASAN
A. Peran Media dan Sumber Pembelajaran
Sebelum membahas peran dan fungsi media pembelajaran, alangkah baiknya pemakalah menyampaikan informasi mengenai pengertian media pembelajaran itu sendiri.
Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Sadiman dkk., 1990:6). Asosiasi pendidikan nasional (NEA) menyatakan bahwa media merupakan bentuk-bentuk komunikasi baik cetak maupun audio visual serta peralatannya. Dengan demikian, buku, video, kamera, film, kaset, tape recorder, foto, gambar, televisi, dan komputer termasuk media. 
Dari batasan ini, dapat diambil kesimpulan bahwa media pembelajaran adalah alat atau sarana yang digunakan guru untuk mempermudah menyampaikan informasi (materi pelajaran) kepada peserta didik agar tujuan pembelajaran yang diinginkan tercapai.  
Seorang guru dalam melaksanakan proses pembelajaran harus mempunyai gagasan desain pembelajaran sebagai awal komunikasi dengan peserta didik. Disamping itu, guru juga harus memperhatikan unsur-unsur yang menunjang proses komunikasi agar komunikasi berjalan efektif dan efisien. 
Seorang guru perlu memahami peran dan fungsi media pembelajaran. Kedua hal ini dipengaruhi oleh faktor ruang, waktu, pendengar (peserta didik) dan sarana prasarana yang tersedia. 
1. Peran Media Pembelajaran 
a. Mengatasi perbedaan pengalaman peserta didik. Misalnya siswa yang tinggal di daerah pegunungan yang belum pernah melihat laut, dapat digunakan media film, video, dan kaset. 
b. Mengatasi batas-batas dalam ruang kelas. Misalnya benda yang sulit dibawa dalam kelas dapat dihadirkan melalui tayangan film strip, slide, dan lain-lain.
c. Mengatasi kesulitan pengamatan benda yang kasat mata seperti sel, bakteri, dan atom dapat menggunakan media gambar atau slide 
d. Mengatasi gerak benda yang terlalu cepat atau terlalu lambat. 
e. Mengatasi hal yang sangat kompleks, dapat dipisahkan bagian demi bagian. 
f. Mengatasi suara yang terlalu pelan. Dapat menggunakan pengeras suara.
g. Mengatasi kesulitan menampilkan peristiwa alam seperti gunung meletus, pertumbuhan tumbuhan, perkembangbiakan binatang dapat menggunakan media gambar, film dan sebagainya. 
h. Memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan masyarakat atau alam sekitar. Misalnya kunjungan ke museum, kebun binatang, dan lain-lain. 
i. Membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa. 
2. Fungsi Media Pembelajaran
Menurut Derek Rowntree, media pembelajaran berfungsi:
a. Membangkitkan motivasi belajar.
b. Mengulang apa yang telah dipelajari. 
c. Menyediakan stimulus belajar.
d. Mengaktifkan respon peserta didik.
e. Menggunakan latihan yang serasi.
f. Memberikan balikan dengan segera. 
Sementara itu, Levie & Lentz (1982) mengemukakan 4 fungsi media pembelajaran, yang meliputi:
a. Fungsi atensi, yaitu media berfungsi menarik perhatian siswa agar terus berkonsentrasi saat pelajaran.
b. Fungsi afektif, yaitu media dapat menggugah emosi dan sikap siswa lewat gambar atau lambang visual.
c. Fungsi kognitif, yaitu media dapat memudahkan siswa dalam memahami dan mengingat informasi/pelajaran.
d. Fungsi kompensatoris, yaitu media dapat membantu siswa yang lemah membaca untuk mengorganisir informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. 
B. Fungsi Media dan Sumber Pembelajaran
Sumber belajar menurut Dageng adalah segala sesuatu yang berwujud benda dan orang yang dapat menunjang belajar sehingga mencakup semua sumber yang mungkin dapat dimanfaatkan oleh tenaga pengajar agar terjadi perilaku belajar. Sedangkan menurut Seels dan Richey sumber belajar adalah segala sumber pendukung untuk kegiatan belajar, termasuk sistem pendukung, materi dan lingkungan pembelajaran. Hal senada juga diungkapkan oleh Januszewski dan Molenda yang menyatakan bahwa sumber belajar  adalah semua sumber termasuk pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan latar yang dapat dipergunakan peserta didik baik secara sendiri-sendiri maupun dalam bentuk gabungan untuk menfasilitasi kegiatan belajar dan meningkatkan kinerja belajar. 
Berdasarkan ketiga pengertian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa sumber belajar adalah segala sumber baik bahan, alat, dan teknik yang digunakan pendidik maupun peserta didik dalam menunjang kegiatan belajar untuk meningkatkan kualitas belajar. Trianto (2013:179-180) mengatakan bahwa dalam satu topik pembelajaran, dibutuhkan sejumlah sumber belajar yang sesuai dengan jumlah standar kompetensi (kompetensi inti) yang merupakan jumlah bidang kajian yang tercakup di dalamnya. 
Jadi, dapat dikatakan bahwa sumber belajar merupakan sarana yang digunakan sebagai bahan untuk mendapatkan informasi pembelajaran yang sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan.
Sumber belajar sangat penting dalam proses pembelajaran. Kegiatan belajar mengajar tidak akan berlangsung bilamana tidak ada sumber belajar yang dijadikan sebagai rujukan. Secara garis besar, sumber belajar memiliki beberapa fungsi baik bagi guru maupun siswa
1. Bagi guru:
a. Menghemat waktu guru dalam mengajar
b. Mengubah peran guru dari pengajar menjadi fasilitator 
c. Meningkatkan pembelajaran menjadi lebih efektif dan interaktif 
d. Pedoman bagi guru dalam pembelajaran 
e. Alat evaluasi pencapaian dan penguasaan hasil pembelajaran 
2. Bagi siswa:
a. Siswa dapat belajar tanpa bimbingan guru 
b. Siswa dapat belajar kapan saja dan dimana saja 
c. Siswa dapat belajar sesuai kecepatan pemahaman masing-masing 
d. Siswa dapat belajar sesuai urutannya sendiri 
e. Membantu potensi siswa untuk belajar 
f. Pedoman siswa dalam belajar  
Selain memiliki fungsi, sumber belajar juga berperan besar dalam keberhasilan proses pembelajaran. Adapun peran sumber belajar adalah sebagai berikut. 
1. Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan cara:
a. Mempercepat laju belajar dan membantu pengajar dalam memaksimalkan waktu yang tersedia 
b. Mengurangi beban pengajar dalam menyajikan informasi 
2. Memberikan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara:
a. Memberikan kontrol terhadap pengajar yang kaku dan tradisional 
b. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan kemampuannya 
3. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran, yaitu dengan cara:
a. Perencanaan yang lebih sistematis 
b. Pengembangan bahan ajar yang dilandasi penelitian 
4. Memaksimalkan pembelajaran dengan meningkatkan kemampuan sumber belajar dan penyajian informasi yang lebih konkrit 
5. Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu dengan:
a. Mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang sifatnya abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit 
b. Memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung 
6. Memungkinkan penyajian informasi yang lebih luas yang mampu menembus batas geografis. 

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Media pembelajaran adalah alat atau sarana yang digunakan guru untuk mempermudah menyampaikan informasi (materi pelajaran) kepada peserta didik agar tujuan pembelajaran yang diinginkan tercapai. Media pembelajaran berperan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan saat proses pembelajaran dan juga mempermudah guru dalam menyampaikan informasiatau pelajaran. Media memiliki empat fungsi pokok, yaitu fungsi atensi, fungsi kognitif, fungsi afektif, dan fungsi kompensatoris. 
Sumber belajar adalah segala sumber baik bahan, alat, dan teknik yang digunakan pendidik maupun peserta didik dalam menunjang kegiatan belajar untuk meningkatkan kualitas belajar. Sumber belajar memiliki beberapa fungsi yang signifikan terhadap proses pembelajaran baik fungsi bagi guru maupun siswa. 
Secara garis besar, sumber belajar berperan untuk meningkatkan produktivitas pembelajaran,memberikan pembelajaran yang sifatnya lebih individual,memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran, memaksimalkan efektivitas pembelajaran, memungkinkan pembelajaran yang seketika, dan memungkinkan penyajian informasi yang lebih luas

DAFTAR PUSTAKA
Prastowo, Andi, Pengembangan Bahan Ajar Tematik, (Yogyakarta: Diva Press, 2013). 
Rohani, Ahmad, “Media Instruksional Edukatif”, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997).
Sastromiharjo, Andoyo, “Media dan Sumber Pembelajaran”, (Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2008)
Supriyadi, Pemanfaatan Sumber Belajar dalam Proses Pembelajaran,(Banda Aceh: Uin Ar-Raniry, 2015), Lantanida Journal, Vol. III, No. 2.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pentingnya Mewujudkan Kesadaran Literasi Digital di Era Global

Kemajuan teknologi semakin pesat, memudahkan semua orang untuk mengakses segala informasi setiap saat. Kemajuan teknologi juga diiringi dengan kemajuan perkembangan media digital. Berbagai media kini mengembangkan situs online nya untuk mengikuti trend sekarang, biar tidak ketinggalan zaman.   ada pula media yang hanya mengejar keuntungan ekonomi, dengan memberitakan atau menyampaikan informasi menurut ramainya pasaran. Hoax? Majunya teknologi harus diimbangi dengan majunya pemikiran dan juga kehati-hatian. Mudahnya informasi beredar tak khayal juga memudahkan hoax dan berita bohong kian menyebar. Pentingnya pengetahuan berliterasi dan bermedia sosial harus kita biasakan sejak sekarang. Biar tak mudah terjebak isu-isu yang beredar atau polemik yang sedang viral. Upaya penangkalan hoax sebenarnya sudah digemparkan sejak lama. Namun tak sedikit pula yang masih mudah terjebak dan termakan berita palsu tersebut. Rendahnya pengetahuan literasi masyarakat di Indonesia inilah yang mem

Sosiawan Leak dan 100 Puisi di Malam Purnama

  Panggung Ngepringan Kampung Budaya Piji Wetan Kudus dibuat riuh kebanjiran kata. Jumat (10/3/2023) malam, sastrawan, budayawan hingga para pemuda pegiat sastra saling melantunkan bait-bait puisi di malam purnama. Agenda itu bernama “Persembahan 100 puisi untuk 1 abad NU”. Kegiatan ini diselenggarakan atas kerjasama Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU IPPNU Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus dan Kampung Budaya Piji Wetan. Acara malam itu menjadi bukti, bahwa eksplorasi budaya perlu dukungan dan keterlibatan dari masyarakat. Acara yang dimulai dengan rangkaian lomba seperti pidato, puisi, hingga pemilihan duta pada siang harinya, kemudian ditutup dengan perayaan pentas puisi di Panggung Ngepringan. Hadir pula di tengah-tengah acara, camat Kecamatan Dawe Famny Dwi Arfana dan sastrawan terkemuka Sosiawan Leak. Usai 10 finalis lomba puisi membacakan karya puisinya, diikuti pementasan puisi Koko Prabu bersama timnya, Koordinator KBPW Jessy Segitiga yang membacakan puisi anaknya, Eko Purnomo dengan

Catatan Lepas

foto: finansialku.com Selasa, 1 November 2022, adalah hari yang cukup mengagetkan bagi saya. Hari itu, saya dipanggil oleh kantor redaksi untuk mempertanggungjawabkan apa yang telah saya lakukan. Kabar itu sudah santer di lingkungan kantor, dan akhirnya saya harus memenuhi panggilan kantor sebagai bentuk tanggung jawab saya. Hasil pertemuan itu memutuskan, saya untuk satu bulan ke depan ini sudah beralih status menjadi kontributor di lingkar Jateng. Keputusan tersebut tentunya harus saya terima dengan lapang dada. Karena atas perbuatan saya sendiri yang memang salah, yakni menyabang di dua media sekaligus. Meskipun media yang satunya bukan merupakan media mainstream, namun media tetap media. Belum lagi, keteledoran saya yang mengirimkan tulisan ke dua media tanpa proses editing sedikitpun. Memang, saya seperti mempermainkan media yang sudah menerima saya dan menjadi pijakan saya beberapa bulan ini. Sebenarnya saya tak masalah, toh memang saya tidak punya niatan untuk bertahan lama di s