Langsung ke konten utama

OBSERVASI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS RENDAH DAN KELAS TINGGI SD 2 NGEMBALREJO KUDUS


Laporan Penelitian
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah: Pembelaharan Bahasa Indonesia MI/SD
Dosen Pembimbing: Eva Luthfi Fakhru Ahsani, M.Pd


Oleh:
1. Frida Meilani (1710310128)
2. Melania Farikhatussafitri (1710310129)
3. Hasyim Asnawi (1710310139)
4. Ilma Lana Faila Syufa (1710310146)
5. Nurul Aini (1710310147)


JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS 
TAHUN 2019

BAB I 
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 
Bahasa merupakan salah satu media komunikasi yang digunakan manusia untuk menyampaikan informasi satu sama lain. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib untuk dipelajari sejak pendidikan dasar sampai perguruan tinggi.  Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang sangat penting, mengingat setiap orang diwajibkan untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. 
Senada dengan hal tersebut, bahasa Indonesia diajarkan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa Indonesia sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan minatnya. Pendidikan bahasa Indonesia juga diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.
Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar sampai saat ini belum dirasa maksimal. Permasalahan-permasalahan masih sering dijumpai di berbagai sekolah. Permasalahan tidak hanya berasal dari peserta didik, tetapi juga dapat berasal dari pendidik, maupun dari lingkungan sekolah itu sendiri. 
Akibatnya, masih terdapat siswa yang tidak bersemangat atau bersikap pasif ketika mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia, keterampilan berbahasa yang kurang tepat, atau tingkat kemampuan menulis yang rendah. Sehingga hal burukyang terjadi adalah rendahnya hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran bahasa Indonesia.
Oleh karena itu, peneliti ingin melakukan observasi langsung ke lapangan untuk mengetahui keadaan yang nyata terkait pembelajaran bahasa Indonesia di ruang kelas. Sehingga dengan penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan khususnya mata pelajaran bahasa Indonesia. 





B. Rumusan Masalah 
1. Bagaimana pembelajaran bahasa Indonesia di kelas tinggi SD 2 Ngembalrejo? 
2. Bagaimana pembelajaran bahasa Indonesia di kelas rendah SD 2 Ngembalrejo? 

C. Tujuan Penelitian 
1. Untuk mengetahui sejauh mana pembelajaran bahasa Indonesia di kelas tinggi SD 2 Ngembalrejo
2. Untuk mengetahui sejauh mana pembelajaran bahasa Indonesia di kelas rendah SD 2 Ngembalrejo

D. Manfaat Penelitian 
1. Bagi peneliti 
Dapat menambah wawasan terkait pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia di lapangan. Sebagai pemenuhan tugas dalam mata kuliah pembelajaran bahasa Indonesia 
2. Bagi guru 
Untuk menambah wawasan terkait permasalahan pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia di kelas tinggi dan rendah. Diharapkan dapat menemukan solusi untuk mengatasi masalah tersebut. 
3. Bagi siswa 
Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa 













BAB II 
METODOLOGI PENELITIAN 

A. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian : 3 Oktober 2019
Tempat penelitian : SDN 02 NGEMBALREJO KUDUS

B. Alat dan Bahan
- Buku tulis
- Peralatan tulis
- Teks pedoman wawancara
- Hp (Handphone)

C. Teknik Pengumpulan data
Karena penelitian ini bersifat kualitatif, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara dan observasi untuk mengumpulkan informasi dari narasumber dan sumber lain. Wawancara dilakukan dengan cara bertanya langsung kepada narasumber mengenai hal-hal pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia di kelas tinggi dan rendah. Observasi dilakukan dengan cara mengamati secara langsung lokasi kejadian dan pengalaman peneliti ketika mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas. 

D. Metode Penelitian
Pada penelitian kali ini, meneliti menggunakan metode pendekatan kualitatif, yaitu pendekatan penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Penelitian ini menekankan pada kedalaman data yang didapat oleh peneliti. Penelitian ini bersifat subjektif sehingga tidak dapat digeneralisasikan.






BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN 

A. Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Rendah
Hasil wawancara dengan guru kelas 1 SD 2 Ngembalrejo.
NO Pertanyaan Jawaban
1. Dengan bapak/ibu siapa ?
Umi Masrotun, S.Pd.I
2. Ibu mengajar kelas berapa ?
Saya disini mengajar guru kelas 1
3. Kurikulum apa yang diterapkan di sekolah ini ?
Di sini itu kelas 1,2,4,5 sudah menerapkan kurikulum 2013 sedangkan pada kelas 3 dan 6 masih menggunakan KTSP.
4. Apa yang perlu ibu persiapkan sebelum melakukan pembelajaran ?
Sebelum melakukan pembelajaran tentunya perlu menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
5. Bagaimana model dan metode yang dipakai ?
Untuk model dan metode yang dipakai bergantung pada materi dan RPP yang sedang diajarkan pada hari itu. Tetapi metode yang sering saya pakai yaitu menggunakan metode ceramah dan demonstrasi.

6. Pada proses pembelajaran ibu menggunakan strategi apa ?
Untuk strategi yang saya pakai biasanya menggunakan permainan atau melakukan proses pembelajaran supaya siswa tidak merasa bosan 
7. Bagaimana dengan media pendukung yang dipakai ibu dalam pembelajaran ?
Media pendukungnya itu biasanya saya memakai kartu pengenalan huruf, tulisan huruf tetapi bentuknya bermacam-macam, dan terkadang juga saya mengajak anak-anak untuk diluar kelas supaya bisa terjun langsung mengenai materi yang diajarkan pada saat itu.
8. Sumber dari mana saja yang ibu pakai dalam proses pembelajaran ?
Sumber belajar itu banyak sekali, mulai dari buku pegangan guru, buku siswa, LKS, rumah juara dan buku paket .
9. Hambatan/kendala apa yang dihadapi ibu dalam melakukan pembelajaran di kelas ?
Hambatannya itu terkadang guru belum bisa mengkontrol dan mengkondisikan kelas pada saat siswa ramai dan aktif. Apalagi jumlah siswa dikelas sangat banyak, jadinya guru bisa bingung sendiri pada saat siswanya ramai di kelas atau aktif kesana-kemari.
10. Bagaimana respon peserta didik dalam melakukan proses pembelajaran tersebut ?
Untuk respon peserta didik pada kelas satu ini, cukup baik. Karena anak-anak pada zaman sekarang itu rasa ingin tahunya tinggi sehingga dari apa yang sudah disampaikan gurunya tetapi mereka belum mengerti itu harus di tanyakan. Tetapi juga ada sebagian siswa yang pendiam tidak mau aktif atau bertanya. 
11. Bagaimana kondisi kelas selama pembelajaran berlangsung ?
Kondisi selama proses pembelajarannya, pada awal-awal memang kondusif anak-anak bisa tenang dan mendengarkan apa yang disampaikan guru. Tetapi lama keamaan siswa itu biasanya langsung bosen terus ramai sehingga guru harus bisa mengkondisikannya pada waktu tersebut.



Berdasarkan hasil wawancara yang telah kami laksanakan,bahwa di kelas rendah SD 2 Ngembalrejo ini sudah menerapkan kurikulum terbaru yaitu kurikulum 2013. Namun penggunaan kurikulum ini belum merata ke semua kelas, masih ada beberapa kelas yaitu kelas 3 dan 6 yang masih menggunakan KTSP. 
Sebelum guru melaksanakan proses pembelajaran dikelas tentunya guru harus mempersiapkan perangkat pembelajaran dulu seperti RPP dan media pembelajaran. Guru merancang RPP sesuai dengan materi yang akan disampaikan pada hari tersebut. 
Dalam proses pembelajaran guru menggunakan pembelajaran tematik dari awal hingga akhir proses pembelajaran. Dalam metode yang digunakan, guru sering memakai metode ceramah dan demonstrasi, sehingga siswa tidak merasa bosan mendengarkan ceramah materi yang disampaikan.tidak hanya itu, setiap pembelajaran yang guru berikan diselingi dengan sebuah permainan agar pembelajaran tidak monoton dan dapat menjadikan siswa antusias dalam mengikuti materi pembelajaran. 
Hambatan yang dialami pendidik dalam proses pembelajaran ialah belum bisa mengkondisikan siswa pada saat ramai atau aktif di dalam kelas, sehingga proses pembelajaran tidak kondusif. Untuk itu pendidik harus pintar-pintarnya dalam mengatur siswa agar bisa mengikuti pembelajaran dengan baik.
Pada zaman sekarang ini peserta didik lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Respon dalam menanggapi materi yang diajarkan oleh pendidik sangat baik, sehingga mereka lebih banyak mengutarakan pertanyaan-pertanyaan yang dianggapnya belum memahami pada materi tersebut. 

B. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Tinggi 
Hasil wawancara dengan guru kelas 5 SD 2 Ngembalrejo.
No. Pertanyaan Jawaban
1. Dengan bapak atau ibu siapa ? Dengan saya ibu Linda Febriliani, S.Pd
2. Mengajar di kelas berapa bu ? Saya disini mengajar kelas 4 
3. Kurikulum apa yang diterapkan di sekolah ini ? seluruh atau sebagian ? Kalau itu disini itu kelas 1,2,4,5 sudah menerapkan kurikulum 2013 sedangkan kelas kelas 3 dan 6 masih menggunakan KTSP.
4. Apa yang perlu bapak atau ibu lakukan sebelum pembelajaran ? Sebelum pembelajaran berlangsung, pastinya guru harus sudah mempunyai rancangan untuk kedepannya bagaimana, jadi harus mempersiapkan RPP terlebih dahulu. 
5. Bagaimana model dan metode yang dipakai ? Model pembelajaran banyak, setiap hari ganti. Tergantung materi yang akan dipaparkan. Tetapi mayoritas yang paling disukai metode TGT dikelas 4 dan mereka juga suka dengan permainan kuis. 
6. Menggunakan strategi apa ? Kalau mengenai strategi biasanya menggunakan strategi reward punishmen, ice breaking, dan rangking bintang. Kalau anak kecil kan masih suka dengan hal-hal yang ada juaranya. 
7. Bagaimana dengan media pendukung ? Media pendukungnya itu biasanya guru membawa media sendiri terkait pembelajaran yang akan disampaikan dan juga ada media banyak lagi yang ada di lab sekolah. Ada CD, vidio, animasi dan lain-lainnya. 
8. Sumber belajar darimana saja ? Sumber belajar itu banyak, mulai dari ada buku paket, lks, buku guru siswa, dan buku tambahan.
9. Hambatan atau kendala yang dihadapi dari segi guru dan siswa apa saja ? Hambatannya kadang siswa itu masih sibuk bermain sendiri. Kemudian, kalo dikasih tugas itu masih nggak paham, masih harus diingatkan dan kadang minta cepet selesai tergantung karakteristik anak juga. 
10. Bagaimana respon peserta didik ? Respon peserta didik enak sih, suka bertanya, anak zaman sekarang kan nggak seperti anak zaman dulu yang agak malu-malu kalo mau menjawab. Kalo anak zaman sekarang kan nggak, mereka malah rebutan kalau mau menjawab, antusias dan siswa lebih aktif. 
11. Bagaimana kondisi kelas selama pembelajaran berlangsung ? sejauh mana capaian kemampuan mata pelajaran Bahasa Indonesia peserta didik ? Kondisi kelas cukup kondusif Cuma ada satu dua siswa yang menjadi troublemaker kan mengganggu teman yang lain. Utnuk mengetahui hal tersebut biasanya diberi tugas tambahan agar mereka bisa senang. 

Pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia di kelas tinggi SD 2 Ngembalrejo ini sudah menerapkan kurikulum terbaru yaitu kurikulum 2013. Namun pelaksanaan kurikulum ini belum merata ke semua kelas, karena kelas 3 dan kelas 6 masih menerapkan kurikulum KTSP. 
Sebelum guru melaksanakan proses pembelajaran, guru mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti RPP, media, atau modul pembelajaran. Guru merancang RPP sesuai dengan pembelajaran apa yang akan dilaksanakan pada hari tersebut.
Dalam pembelajaran, model pembelajaran yang paling disukai oleh kebanyakan peserta didik di kelas 4 ini adalah model Team GameTournament(TGT). Model ini disukai karena peserta didik menyukai permainan dan penghargaan (reward) yang diberikan guru. Sementara untuk mengatasi kejenuhan siswa, guru mengadakan icebreaking, kuis, dan mengganti metode bila perlu. 
Sumber belajar yang dipakai guru berasal dari buku guru, buku siswa, LKS, dan buku tambahan dari perpustakaan. Sementara dari medianya, sekolah sudah memfasilitasi dengan berbagai media belajar, tinggal bagaimana guru memanfaatkan media yang ada untuk memudahkan dalam menyampaikan materi pelajaran. Diantara media yang ada seperti CD yang berisi video pembelajaran, animasi sudah tersedia di gudang sekolah. 
Hambatan yang dialami pendidik ketika menyampaikan materi ialah beberapa siswa yang menjadi troublemakeryang lebih senang bermain sendiri, mengganggu konsentrasi temannya. Untuk itu, guru sudah berinisiatif untuk memberikan tugas tambahan kepada anak tersebut. 
Peserta didik pada zaman sekarang lebih aktif daripada zaman dahulu. Peserta didik lebih merespon pembelajaran dengan mengutarakan pertanyaan atau pendapat mereka. Bahkan sampai berebut menjawab pertanyaan, sehingga kelas terlihat lebih aktif karena pada dasarnya pembelajaran dipusatkan pada siswa (Student Center), bukan pada guru (Teacher Center). 

BAB V
PENUTUP 

Kesimpulan
Pada pembelajaran kelas rendah dan kelas tinggi di SD 02 Ngembalrejo ini sudah sama-sama menerapkan kurikulum 2013, dimana siswa dituntut untuk lebih aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran. Namun tidak sepenuhnya guru lepas tangan terhadap tanggung jawab, meskipun sudah menggunakan sistem Student Canter guru harus tetap memantau dan membimbing anak didik agar tercapai tujuan pembelajaran. sebelum proses pembelajaran berlangsung tentunya guru harus mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, dimana perangkat pembelajaran tersebut yang akan dijadikan acuan selama proses pembelajaran berlangsung. 
Pada kelas rendah guru menggunakan pembelajaran tematik dari awal pemebalajaran hingga akhir pembelajaran. Terkait metode pembelajaran sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi dalam proses pembelajaran berlangsung guru tidak hanya menggunakan metode ceramah saja, terkadang guru mengkombinasi dengan menggunakan metode demonstrasi yang bertujuan agar  peserta didik tidak merasa bosan dalam proses pembelajaran.
Hambatan yang dialami guru dalam proses pembelajaran adalah sulit untuk mengkondisikan kelas, sehingga proses pembelajaran tidak kurang efektif dan kondusif. Oleh karena itu guru harus pandai-pandainya mengatur dan mengkondisikan siswa agar bisa menerima dan mengikuti pembelajaran dengan baik.
Lampiran Dokumentasi 


Gb. 1
Foto bersama dengan Ibu Umi Masrotun, S.Pd.I sebagai guru kelas 1 di SD 02 Ngembalrejo Kudus


Gb. 2
Foto bersama dengan Ibu Linda Febriliani, S.Pd sebagai guru kelas IV di SD 02 Ngembalrejo Kudus

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pentingnya Mewujudkan Kesadaran Literasi Digital di Era Global

Kemajuan teknologi semakin pesat, memudahkan semua orang untuk mengakses segala informasi setiap saat. Kemajuan teknologi juga diiringi dengan kemajuan perkembangan media digital. Berbagai media kini mengembangkan situs online nya untuk mengikuti trend sekarang, biar tidak ketinggalan zaman.   ada pula media yang hanya mengejar keuntungan ekonomi, dengan memberitakan atau menyampaikan informasi menurut ramainya pasaran. Hoax? Majunya teknologi harus diimbangi dengan majunya pemikiran dan juga kehati-hatian. Mudahnya informasi beredar tak khayal juga memudahkan hoax dan berita bohong kian menyebar. Pentingnya pengetahuan berliterasi dan bermedia sosial harus kita biasakan sejak sekarang. Biar tak mudah terjebak isu-isu yang beredar atau polemik yang sedang viral. Upaya penangkalan hoax sebenarnya sudah digemparkan sejak lama. Namun tak sedikit pula yang masih mudah terjebak dan termakan berita palsu tersebut. Rendahnya pengetahuan literasi masyarakat di Indonesia inilah yang mem

Sosiawan Leak dan 100 Puisi di Malam Purnama

  Panggung Ngepringan Kampung Budaya Piji Wetan Kudus dibuat riuh kebanjiran kata. Jumat (10/3/2023) malam, sastrawan, budayawan hingga para pemuda pegiat sastra saling melantunkan bait-bait puisi di malam purnama. Agenda itu bernama “Persembahan 100 puisi untuk 1 abad NU”. Kegiatan ini diselenggarakan atas kerjasama Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU IPPNU Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus dan Kampung Budaya Piji Wetan. Acara malam itu menjadi bukti, bahwa eksplorasi budaya perlu dukungan dan keterlibatan dari masyarakat. Acara yang dimulai dengan rangkaian lomba seperti pidato, puisi, hingga pemilihan duta pada siang harinya, kemudian ditutup dengan perayaan pentas puisi di Panggung Ngepringan. Hadir pula di tengah-tengah acara, camat Kecamatan Dawe Famny Dwi Arfana dan sastrawan terkemuka Sosiawan Leak. Usai 10 finalis lomba puisi membacakan karya puisinya, diikuti pementasan puisi Koko Prabu bersama timnya, Koordinator KBPW Jessy Segitiga yang membacakan puisi anaknya, Eko Purnomo dengan

Catatan Lepas

foto: finansialku.com Selasa, 1 November 2022, adalah hari yang cukup mengagetkan bagi saya. Hari itu, saya dipanggil oleh kantor redaksi untuk mempertanggungjawabkan apa yang telah saya lakukan. Kabar itu sudah santer di lingkungan kantor, dan akhirnya saya harus memenuhi panggilan kantor sebagai bentuk tanggung jawab saya. Hasil pertemuan itu memutuskan, saya untuk satu bulan ke depan ini sudah beralih status menjadi kontributor di lingkar Jateng. Keputusan tersebut tentunya harus saya terima dengan lapang dada. Karena atas perbuatan saya sendiri yang memang salah, yakni menyabang di dua media sekaligus. Meskipun media yang satunya bukan merupakan media mainstream, namun media tetap media. Belum lagi, keteledoran saya yang mengirimkan tulisan ke dua media tanpa proses editing sedikitpun. Memang, saya seperti mempermainkan media yang sudah menerima saya dan menjadi pijakan saya beberapa bulan ini. Sebenarnya saya tak masalah, toh memang saya tidak punya niatan untuk bertahan lama di s