PENGARUH KEBIASAAN REBAHAN TERHADAP POLA HIDUP DAN KEPRIBADIAN DALAM TINJAUAN PSIKOLOGI
A. Latar Belakang Masalah
Belakangan ini banyak sekali yang sedang gencar membicarakan revolusi industri 4.0. Bahkan menurut beberapa sumber, di negara Jepang, perdana menterinya udah mencetuskan era revolusi 5.0 yang menyebutkan bahwa semua aktivitas dapat dihandel dengan data dan internet. Hal ini membuktikan bahwa saat ini perkembangan teknologi semakin pesat.
Era 5.0 pekerjaan manusia dapat ditangani dengan data. Artinya setiap aktivitas manusia yang membutuhkan tenaga dan kerja manusia akan tergantikan oleh data. Tentunya hal ini mempunyai dampak positif dan dampak negatif. Salah satu dampak negatifnya ialah berkurangnya aktivitas gerak manusia karena dapat tergantikan oleh mesin maupun data.
Secara umum data berisi tentang segala informasi yang berkaitan dengan-fakta tentang suatu hal. Dalam era digital ini, sering dikenal istilah Big Data. Big data merupakan sebuah kumpulan data yang sangat besar secara virtual yang berasal dari berbagai aktivitas manusia yang berhubungan dengan dunia digital. Setiap kita membuka jejaring sosial, membuka situs Internet, semuanya terekam secara nyata dalam big data. Sisi negatif dari big data ini ialah senantiasa menawarkan data-data yang sering kita kunjungi atau kita sukai. Hal tersebut dapat berdampak pada pemikiran manusia yang disesatkan oleh data itu sendiri, membuat manusia tidak mampu berpikir kreatif dan hanya berkutat pada yang disukai saja sehingga pemikirannya tidak berkembang.
Segala aktivitas yang dapat dilakukan secara virtual mendorong manusia untuk bekerja secara online. Secara waktu dan tempat memang lebih praktis, namun di sisi lain juga menyebabkan pengguna betah berjam-jam untuk online meskipun tidak dalam urusan pekerjaan. Kebiasaan online berlamaan akan menyebabkan manusia malas bergerak. Kemalasan ini nantinya akan berdampak pada kesungguhan mereka dalam mengerjakan pekerjaannya.
Kemalasan bergerak dan beraktivitas ini diistilahkan oleh warga dunia maya ini dengan sebutan rebahan. Rebahan sebenarnya berarti berbaring meskipun hanya sebentar. Akan tetapi dalam konteks ini rebahan ialah sebuah kegiatan berbaring sepanjang hari tanpa melakukan aktivitas gerak berlebih. Rebahan dimaksudkan untuk beristirahat sekaligus mengembalikan energi setelah lelah bekerja. Tidak heran jika rebahan sering dilakukan di akhir pekan.
Rebahan memang disukai oleh semua orang tanpa memandang kepribadian seseorang. Kebanyakan rebahan dilakukan oleh pemuda yang malas hingga muncul berbagai caption di sosial media dengan berbagai kata-kata yang menarik. Namun ketika mereka dibebani sebuah tugas dengan santainya akan menyepelekan tugas tersebut. Sangat disayangkan bahwa mereka tidak sadar bahwa mereka telah menunda pekerjaan yang dapat berakibat pada hasil pekerjaan yang kurang maksimal.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang hendak digali penulis ialah bagaimana pengaruh kebiasaan rebahan terhadap pola hidup dan kepribadian seseorang?
C. Pembahasan
Rebahan secara bahasa lebih dikenal dengan tiduran atau berbaring. Sebenarnya rebahan dalam KBBI berarti tempat berbaring. Sebuah klise yang sering disalah artikan banyak orang sebagai kegiatan merebah atau berbaring. Rebahan biasanya dilakukan untuk menghilangkan rasa capek atau penat setelah bekerja. Rebahan juga sering dilakukan seseorang untuk menghilangkan stres.
Salah satu cara menikmati akhir pekan setelah lelah bekerja ataupun kuliah ialah dengan rebahan. Apalagi ditemani gadget dan cemilan semakin membuat orang yang rebahan betah berjam-jam berbaring di kasur bagaikan magnet yang menempel sangat kuat. Meskipun begitu rebahan juga harus dilakukan dengan bijak. Pasalnya berbaring di kasur dalam waktu yang lama juga akan berdampak tidak baik pada kesehatan tubuh.
Sebagaimana dilansir dalam kumparan.com, Psikolog Patricia Elvira menyebutkan beberapa manfaat secara psikologis jika rebahan dilakukan secara bijak. Beberapa manfaat tersebut meliputi rebahan dapat membuat jiwa lebih tenang, merilekskan tubuh, menenangkan pikiran, dan meredakan kecemasan.
Perlu diingat bahwa manfaat rebahan bergantung pada orang yang melakukannya. Apabila ia mampu mengontrol waktunya dengan baik maka secara psikologis akan memperbaiki ketenangan jiwanya. Namun bila lupa diri hingga berbaring sepanjang hari justru dapat berdampak buruk terhadap kondisi fisik maupun psikisnya.
Kompas.com menyebutkan bahwa sepanjang oktober 2019 sebagian besar netizen Indonesia beramai-ramai mengunggah aktivitas mereka yang hanya berbaring di atas kasur untuk mengisi akhir pekan. Bermalas-malasan di akhir pekan memang menyenangkan. Akan tetapi, hanya berbaring di atas kasur sepanjang hari dapat berakibat negatif bagi tubuh kita. Efek negatif bagi tubuh bila terlalu lama rebahan ialah timbulnya nyeri di bagian punggung bawah. Selain itu penyakit seperti obesitas dan kardiovaskular juga dapat timbul apabila terlalu lama rebahan.
Sedangkan dampak negatif terlalu banyak rebahan secara psikis adalah dapat meningkatkan stres. Hal ini dikarenakan tubuh perlu aktivitas gerak seperti olahraga untuk menghilangkan stres dan kecemasan. Sehingga rebahan sepanjang hari dapat meningkatkan stres dan kecemasan karena tubuh pasif tidak bergerak bebas. Lebih lanjut rebahan juga dapat mengakibatkan depresi. Menghindari kegiatan positif dan lebih memilih berbaring di kasur akan membuat seseorang malas bergerak (mager) sehingga hanya mempunyai energi yang sedikit. Selain itu pikiran mereka juga akan diarahkan pada tugas atau kegiatan yang diabaikannya sehingga dapat membuat mereka depresi berkelanjutan.
D. Kesimpulan
Pada dasarnya rebahan merupakan salah satu cara untuk merehatkan diri dari lelahnya kehidupan. Namun apabila terlalu lama rebahan pasti akan merasa bosan. Baik rebahan maupun pekerjaan pasti akan ada masanya seseorang merasa jenuh. Banyak kegiatan jenuh, tidak mempunyai kegiatan juga jenuh. Boleh dikatakan manusia adalah makhluk yang kurang bersyukur, namun begitulah sifat manusia. Akan lebih baik jika kita dapat mengatur pola hidup dengan baik. Menempatkan pekerjaan pada waktunya dan beristirahat pula pada waktunya. Seseorang harus mampu mengatur pola hidup mereka antara bekerja dan beristirahat. Terlalu banyak rebahan juga berdampak pada pola hidup pasif, sedangkan kurang rebahan akan membuat seseorang stres dan depresi.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/hipontianak/4-manfaat-rebahan-bagi-kesehatan-mental-menurut-psikolog-1sGNdRguaMv
https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/tren/read/2019/10/26/161547765/ramai-tagar-masihrebahan-ini-5-efek-negatif-rebahan-bagi-tubuh
https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/deniasilvia95/5c5d6ababde57543592eeb99/pengertian-big-data-penjelasan-lengkap
https://kbbi.web.id/
Komentar
Posting Komentar