Langsung ke konten utama

Laporan Penelitian Pembelajaran IPS Kelas IV di SDN 4 Ngembalrejo Kudus

BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang 
IPS merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang diajarkan di SD/MI. Mata pelajaran ini membahas tentang manusia dan lingkungan sosialnya. Dalam pelajaran IPS, terdapat cabang-cabang bidang studi yang termuat yang meliputi sejarah, ekonomi, geografi, dan sosiologi. Cabang bidang studi ini diambil dari ilmu-ilmu sosial yang sudah disederhanakan untuk tujuan pendidikan.
Tujuan pembelajaran IPS ialah untuk membentuk peserta didik yang tidak hanya cakap dalam pengetahuan saja, melainkan memiliki kepedulian dan moral sosial yang tinggi. Sehingga, diharapkan pembelajaran IPS dapat menciptakan peserta didik yang peka terhadap permasalahan di sekitarnya. Dengan begitu, peserta didik dapat membantu masyarakat dalam memberikan solusi bagi permasalahan yang ada. 
Selain itu, pembelajaran IPS juga bertujuan untuk membentuk warga negara yang aktif dalam menyampaikan pendapat, berjiwa sosial yang tinggi, dan memiliki keterampilan dalam menjalani kehidupan yang akan datang. Sehingga dengan IPS, diharapkan terbentuk peserta didik yang dapat membuatmu mewujudkan cita-cita bangsa dalam mensejahterakan kehidupan bangsa. 
Relevansi pada kenyataan saat ini, pembelajaran IPS belum berperan besar dalam membentuk karakter siswa. Pembelajaran IPS terkesan kurang menarik bagi peserta didik karena pembelajaran terlaksana secara monoton dan membosankan. Kurangnya kreativitas guru dan minimnya sarana yang digunakan membuat pembelajaran IPS yang diajarkan tidak memberikan pengalaman yang bermakna bagi peserta didik. Keterbatasan ini juga membuat guru hanya memakai strategi dan metode pembelajaran klasik saja. Hal ini sangat berpengaruh pada hasil belajar siswa. 
Melihat permasalahan ini, peneliti akan melakukan sebuah observasi pada salah satu SD/MI. Diharapkan dengan observasi ini, dapat membuktikan sejauh mana pembelajaran IPS terlaksana dan menganalisis masalah-masalah dalam pembelajaran yang kemudian nanti akan dicari solusi permasalahannya.




B. Rumusan Masalah 
Untuk mempersempit pembahasannya, peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut ini.
a. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPS di SD N 04 Ngembalrejo?
b. Bagaimana respon peserta didik dalam mengikuti pembelajaran IPS? 
c. Bagaimana kesiapan pihak sekolah dalam memberikan pembelajaran IPS?
C. Tujuan 
a. Mengetahui pelaksanaan pembelajaran IPS di SD N 04 Ngembalrejo
b. Mengetahui respon peserta didik dalam pembelajaran IPS 
c. Mengetahui kesiapan sekolah dalam memberikan pembelajaran IPS 
























BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian : 19 – 23 November 2018
Tempat penelitian : SD N 04 Ngembalrejo desa Ngembalrejo kecamatan Bae kabupaten Kudus 
B. Alat dan Bahan
Buku tulis, peralatan tulis, teks pedoman wawancara, dan Hp (Handphone)
C. Teknik Pengumpulan data
Karena penelitian ini bersifat kualitatif, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara dan observasi untuk mengumpulkan informasi dari narasumber. Adapun untuk mempermudah dalam memperoleh data dan informasi, peneliti membuat daftar pertanyaan yang akan dijadikan pegangan dalam melakukan wawancara. Berikut pertanyaannya.
1. Bagaimana proses pembelajaran IPS di SD/MI? 
2. Bagaimana strategi yang digunakan dalam pembelajaran? 
3. Bagaimana metode pembelajaran yang digunakan saat ini? 
4. Apakah di SD/MI bapak ada pembelajaran tematik yang terkait mapel IPS? 
5. Bagaimana kesiapan sekolah dalam memberikan pembelajaran tematik IPS? 
6. Apakah sarana dan prasarana yang tersedia mendukung proses pembelajaran? 
7. Bagaimana respon peserta didik selama pembelajaran berlangsung? 
8. Bagaimana media dan sumber pembelajaran yang digunakan? 
9. Bagaimana gambaran RPP dan silabus pembelajaran IPS saat ini? 
10. Bagaimana hasil belajar siswa selama satu semester? Apakah mengalami perubahan baik dari segi kognitif, afektif  maupun psikomotorik atau tidak? 
11. Bagaimana alat evaluasi yang digunakan dalam memberikan penilaian hasil belajar siswa? 
D. Metode Penelitian
Pada penelitian kali ini, meneliti menggunakan metode pendekatan kualitatif, yaitu pendekatan penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Penelitian ini menekankan pada kedalaman data yang didapat oleh peneliti. Penelitian ini bersifat subjektif sehingga tidak dapat digeneralisasikan.


E. Pembahasan
1. Pelaksanaan pembelajaran IPS di SD N 04 Ngembalrejo
Pembelajaran IPS diajarkan dengan menampilkan media pembelajaran sesuai materi dengan metode ceramah, Tanya jawan dan diskusi. Strategi penerapan pembelajaran IPS yang digunakan ialah menyiapkan perangkat pembelajran dengan penyesuaian materi pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran IPS dikelas 6 masih menggunakan kurikulum KTPS karena masih perlu penyesuaian terkait kemampuan guru juga terkait sarana dan prasarana yang tersedia.
Penggunaan sarana harus dimanfaatkan seorang guru dengan sekreatif mungkin sehingga siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan senang hati. Tujuannya ialah agar siswa mendapatkan pembelajaran yang bermakna sehingga ingatan siswa akan pembeljaran tersebut agar lebih lama tersimpan. Penggunaan media disesuaikan materi seperti peta, alat peraga, namun belum menerapkan penggunaan media audio visual dalam kelas. 
2. Respon peserta didik dalam pembelajaran IPS
Respon anak terkait pembelajaran IPS sangat bervariasi. Guru harus adil dalam menyikapi perilaku beragam anak. Guru harus memberikan perhatian lebih kepada siswa yang kurang memahami pembelajaran agar dapat mengikuti pembelajaran seperti anak lainnya. Guru tidak boleh memarahi anak yang pemahannya kurang, sehingga membuat anak takut dan tidak mau belajar lagi.
Terkait hasil belajar siswa dengan mengsinergikan media dan sumber belajar dengan strategi yang tepat diterapkan untuk siswa dan dapat memahami prmbelajaran secara efsien sehingga mencapai hasil yang memuaskan.
Salain itu, evaluasi yang digunakan juga berbentuk tulis, Tanya jawab, dan menunjuk siswa. Evaluasi ini efektif jika didukung dengan media atau peraga saat pembelajaran berlangsung.
3. Kesiapan pihak sekolah dalam memberikan pembelajaran IPS
Dari hasil observasi yang peneliti lakukan, persiapan sekolah dalam memberikan pembelajaran sudah baik, sarana dan prasarana juga tersedia. Namun da beberapa kekurangan yang belum dapat dipenuhi sekolah, sehingga pembelajaran belum terlaksana secara maksimal dan memberikan hasil yang memuaskan.
Beberapa kekurangan tersebut diantaranta adalah:
Penggunaan media audio visual, belum terdapat LCD dan proyetor.
Kelas 3 dan 4 masih menggnakan kurikulum KTSP 
Perlu penyesuaian baik sarana dan prasaran maupun kesiapan guru dalam memberikan pembelajaran kurikulum 2013
F. Kesimpulan
1. Proses pembelajaran IPS kelas 6 masih menggunakan kurikulum KTSP. Penggunaan media dan sumber pembelajaran disesuaikan dengan materi ajarannya.
2. Respon peserta didik terkait pembelajaran sangat beragam.
3. Kesiapan sekolah dalam memberikan pembelajaran IPS cukup baik, hanya ada kekurangan dari media dan kesiapan guru memberikan pembelajran kurikulum 2013.

G. Dokumentasi 

                   


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pentingnya Mewujudkan Kesadaran Literasi Digital di Era Global

Kemajuan teknologi semakin pesat, memudahkan semua orang untuk mengakses segala informasi setiap saat. Kemajuan teknologi juga diiringi dengan kemajuan perkembangan media digital. Berbagai media kini mengembangkan situs online nya untuk mengikuti trend sekarang, biar tidak ketinggalan zaman.   ada pula media yang hanya mengejar keuntungan ekonomi, dengan memberitakan atau menyampaikan informasi menurut ramainya pasaran. Hoax? Majunya teknologi harus diimbangi dengan majunya pemikiran dan juga kehati-hatian. Mudahnya informasi beredar tak khayal juga memudahkan hoax dan berita bohong kian menyebar. Pentingnya pengetahuan berliterasi dan bermedia sosial harus kita biasakan sejak sekarang. Biar tak mudah terjebak isu-isu yang beredar atau polemik yang sedang viral. Upaya penangkalan hoax sebenarnya sudah digemparkan sejak lama. Namun tak sedikit pula yang masih mudah terjebak dan termakan berita palsu tersebut. Rendahnya pengetahuan literasi masyarakat di Indonesia inilah yang mem

Sosiawan Leak dan 100 Puisi di Malam Purnama

  Panggung Ngepringan Kampung Budaya Piji Wetan Kudus dibuat riuh kebanjiran kata. Jumat (10/3/2023) malam, sastrawan, budayawan hingga para pemuda pegiat sastra saling melantunkan bait-bait puisi di malam purnama. Agenda itu bernama “Persembahan 100 puisi untuk 1 abad NU”. Kegiatan ini diselenggarakan atas kerjasama Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU IPPNU Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus dan Kampung Budaya Piji Wetan. Acara malam itu menjadi bukti, bahwa eksplorasi budaya perlu dukungan dan keterlibatan dari masyarakat. Acara yang dimulai dengan rangkaian lomba seperti pidato, puisi, hingga pemilihan duta pada siang harinya, kemudian ditutup dengan perayaan pentas puisi di Panggung Ngepringan. Hadir pula di tengah-tengah acara, camat Kecamatan Dawe Famny Dwi Arfana dan sastrawan terkemuka Sosiawan Leak. Usai 10 finalis lomba puisi membacakan karya puisinya, diikuti pementasan puisi Koko Prabu bersama timnya, Koordinator KBPW Jessy Segitiga yang membacakan puisi anaknya, Eko Purnomo dengan

Catatan Lepas

foto: finansialku.com Selasa, 1 November 2022, adalah hari yang cukup mengagetkan bagi saya. Hari itu, saya dipanggil oleh kantor redaksi untuk mempertanggungjawabkan apa yang telah saya lakukan. Kabar itu sudah santer di lingkungan kantor, dan akhirnya saya harus memenuhi panggilan kantor sebagai bentuk tanggung jawab saya. Hasil pertemuan itu memutuskan, saya untuk satu bulan ke depan ini sudah beralih status menjadi kontributor di lingkar Jateng. Keputusan tersebut tentunya harus saya terima dengan lapang dada. Karena atas perbuatan saya sendiri yang memang salah, yakni menyabang di dua media sekaligus. Meskipun media yang satunya bukan merupakan media mainstream, namun media tetap media. Belum lagi, keteledoran saya yang mengirimkan tulisan ke dua media tanpa proses editing sedikitpun. Memang, saya seperti mempermainkan media yang sudah menerima saya dan menjadi pijakan saya beberapa bulan ini. Sebenarnya saya tak masalah, toh memang saya tidak punya niatan untuk bertahan lama di s