AL-QURAN DAN AS-SUNNAH SEBAGAI
SUMBER PENGETAHUAN
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah IAD ISD IBD
Dosen Pembimbing : Muhamad Jalil, M.Pd
Disusun Oleh Kelompok I:
Thoriqotul Khusna(1710310119)
Hasyim Asnawi(1710310139)
Sri Utami(1710310140)
Ainur Riyadhoh (1710310155)
Rohmatul Hasanah(1710310156)
PROGAM STUDI PGMI
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TAHUN AKADEMIK 2017
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Al-quran telah menambahkan dimensi baru terhadap studi mengenai fenomena jagat raya dan membantu pikiran manusia melakukan terobosan terhadap batas peghalang dari alam materi. Al-quran membawa manusia kepada Allah SWT melalui ciptaan-Nya dan realitas kongrit yang ada di bumi dan langit.ilmu pengetahuan inilah yang sesungguhnya di lakukan oleh ilmu pengetahuan, yaitu; mengadakan observasi lalu menarik hukum-hukum alam berdasarkan observasi dan eksperimen. Jelaslah bahwa Al-quran memberikan kunci ilmu pengetahuan tentang dunia dan akhirat serta menyediakan peralatan untuk meneliti segala sesuatu agar dapat mengungkap keajaiban kedua dunia ini.
Rumusan Masalah`
Apa pengertian Al-quran dan As-sunnah?
Apa hubungan antara Al-quran dan As-sunnah dengan ilmu pengetahuan?
bagaimana bukti kebenaran Al-quran dan As-sunnah dalam ilmu pengetahuan dan teknologi?
Bagaimana contoh ilmu dan teknologi modern berdasarkan Al-quran dan As-sunnah?
Tujuan
Mengetahui pengertian Al-quran dan As-sunnah
Mengetahui hubungan antara Al-quran dan As-sunnah dengan ilmu pengetahuan
Menjelaskan bukti kebenaran Al-quran dan As-sunnah dalam ilmu pengetahuan dan teknologi
Menjelaskan contoh ilmu dan teknologi modern berdasarkan Al-quran dan As-sunnah
Manfaat
Dapat mengetahui pengertian Al-quran dan As-sunnah
Dapat mengetahui hubungan antara Al-quran dan As-sunnah dengan ilmu pengetahuan
Dapat menjelaskan bukti kebenaran Al-quran dan As-sunnah dalam ilmu pengetahuan dan teknologi
Dapat menjelaskan contoh ilmu dan teknologi modern berdasarkan Al-quran dan As-sunnah
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Al-quran dan As-sunnah
Pengertian Al-quran
Al-quran adalah kalam Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril as sebagai pedoman umat islam. Al-quran tidak hanya berisi petunjuk hubungan manusia dengan tuhan, melainkan juga mengatur hubungan manusia dengan sesama (hablum minAllah wa hablum minannas), serta manusia dengan alam sekitarnya.
Al-Lihyani (wafat 355 H.) dan kebanyakan ulama berpendapat bahwa kata Al-quran berasal dari mashdar qira’atan yang mengikuti wazan fu’lana dengan arti kumpul menjadi satu, sebab kalimat-kalimat Al-quran terkumpul mejadi satu dalam mushaf. Pendapat ini relevan dengan kaidah-kaidah bahasa Arab dan ilmu shorof sehingga sesuai dengan peraturan-peraturan istiqaq (pengambilan kata).
Sedangkan arti Al-quran menurut istilah adalah lafal yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, diriwayatkan secara mutawatir, dan membacanya adalah ibadah.
Pengertian As-sunnah
Sunnah menurut bahasa adalah jalan yang terpuji dan atau yang tercela. Sedangkan menurut istilah, sunnah adalah segala sesuatu yang diperintahkan, dilarang atau dianjurkan oleh Rasulullah SAW baik berupa perkataan, perbuatan, maupun ketetapannya. Dan apabila dalam dalil hukum syara’ disebutkan Al-kitab dan As-sunnah, berarti yang dimaksud adalah Al-quran dan Hadist.
Hubungan Antara Al-quran Dan As-sunnah dengan Ilmu Pengetahuan
Al-quran dan Alam Semesta
Sebenarnya tidak ada filsafat hidup sederhana yang dapat membawa manusia memasuki alam semesta dan menembusnya kecuali Al-quran. Ini menunjukkan bahwa Allah SWT dengan sifat-sifatnya menjadi tujuan akhir kita di alam semesta dan tiada keraguan sedikitpun di dalamnya.
Di dalam hukum-hukum alam semesta terdapat keserasian dan kesatuan. Jagat raya berada dalam keseragaman hukum-hukum yang mutlak. Pemikiran manusia di terapkan pada alam semesta secara keseluruhan. Pengalaman ini telah membawanya mampu menembus batas ruang angkasa. Dengan kata lain penalaran Al-quran mencakup seluruh alam semesta dari dalam maupun luar. Agama di pandang sebagai ilmu pengetahuan dan ilmu pengetahuan sebagai agama, tiada pertentangan antara keduanya karena ketiga kemampuan jiwa manusia yang dapat bertemu yaitu pemikiran, pembuktian dan keimanan.
Eksistensi Allah SWT Maha Pencipta
Semakin jauh manusia memasuki alam semesta dan menyelidiki dunia lain dari Yang Maha Pencipta, ia akan semakin mendapat kesan dari keseimbangan yang diamati dari segala penjuru. Ia dapat menemukan hukum alam yang merefleksikan kesatuan alam semesta, yang membuktikan tentang adanya Zat Yang Maha Agung dan keEsaan Allah SWT.
Al-quran menunjukkan kenyataan kepada manusia bahwa kekuatan alamiah diciptakan Allah SWT untuk memenuhi kebutuhan hidup yang harus dimanfaatkan dengan tepat bagi peradaban manusia. Seperti yang dijelaskan dalam Al-quran berikut ini.
“Dia-lah Allah SWT menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikanNya tujuh langit! Dan dia Maha mengetahui segala sesuatu.” ( QS. Al-Baqarah:29)
Al-quran memberikan gambaran akan alam dan memanggil manusia untuk menyelidiki alam ajaib Tuhan. Melalui alam itu menembus jauh melampaui batas kebendaan sehingga menemukan hakikat yang Maha Pencipta, sifat-sifat kekuasaanNya serta kesempurnaanNya.
Pembuktian Sains dalam As-sunnah
Ka’bah adalah poros alam semesta
Mujahid meriwayatkan dari nabi, beliau bersabda:
“(Baitullah) Al-Haram adalah tanah suci poros tujuh langit dan tujuh bumi. (Akhbar Makkah, dikutip oleh mujahid dari Syu’ab Al-Iymam karya Al-Baihaqi).”
Hadist ini mengandung arti bahwa ka’bah merupakan poros atau sentral alam semesta.
Segala bentuk geometris adalah garis yang bertemu diantara dua ujungnya, melawati pusat (titik tengah). Penjuru langit tidak mungkin sama dengan penjuru bumi kecuali jika bumi menjadi pusat atau titik tengah langit.
Ka’bah merupakan titik tengah antara tujuh langit dan tujuh bumi. Penelitian tentang struktur bumi telah membuktikan adanya tujuh lapisan yang berbeda. Begitu juga dengan langit yang saling berhimpitan, astronom modern telah membuktikan dengan data matematis bahwa alam kita ini bergaris kurva.
Kebulatan bumi
Nabi bersabda:
“..ia tetap berada di tempatnya tidak berpindah dan bergeser..”
Di riwayatkan dari Ibnu Abbas ra bahwasanya Rasulullah pernah di tanya, kemana tenggelamnya benda-benda (angkasa) yang tenggelam itu, dan dari mana terebitnya benda-benda (angkasa) yang terbit itu?
Beliau menjawab: Ia tetap berada di tempatnya. Tidak berpindah dan bergeser. Ia tenggelam bagi satu kaum dan terbit bagi kaum yang lain. Ia tenggelam dan terbit kepada suatu kaum. (Dan dalam waktu bersamaan) satu kaum mengatakan ia tenggelam sementara kaum yang lain mengatakan ia terbit. (Musnad Imam Abiy Iskhaq al-Hamadaniy)
Hadist ini menjelaskan bahwa matahari terus menerus terbit dan terbenam saling bergantian. Hal ini menunjukan bahwa bumi berbentuk bulat atau elips dan terus menerus berputar mengelilingi porosnya dihadapan matahari sehingga terjadi siang dan malam.
Al-quran telah mengisyaratkan kebulatan bumi yang disampaikan secara implisit dan halus sehingga menjaga hakikat keilmiahanya. Antara lain sebagai berikut.
Al-quran menegasjkan bahwa bumi membentang lebar tampa ujung tepian.
Al-quran menjelaskan tentang timur dan barat, kebulatan bumi dan perputaran mengelilingi porosnya, serta mengelilingi matahari.
Al-quran juga menjelaskan bahwa siang dan malam saling berganti dan perjalanan gunung-gunung lanyaknya awan-awan yang berjalan.
Bukti Kebenaran Al-quran dan As-sunnah melalui Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
IPTEK Membawa Kedekatan Kepada Allah SWT Sang Maha Pencipta
Pada mulanya manusia tidak mengetahui apa-apa tentang alam semesta ini, tapi karena kemurahanNya, maka manusia menjadi tau apa yang semula tidak diketahiunya.
Allah SWT memberikan ilmuNya kepada manusia melalui peristiwa-peristiwa secara bertahap. Pemikiran manusia untuk mengetahui siapa pencipta alam semesta setelah melakukan perenungan. Setiap ayat Al-quran yang memuat tentang fenomena alam semesta, terdapat petunjuk yang berkaitan dengan tanda-tanda kekuasaanNya. Kenyataan ini memperkuat pernyataan bahwa pengamatan terhadap alam semesta sama dengan mempelajari kebenaran ayat-ayat Tuhan yang tersebar luas di jagad raya ini. Sebagai contoh dapat dilihat pada ayat Al-quran berikut ini.
“Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan di bumi semuanya, (sebagai rahmat) dari padaNya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah SWT bagi kaum yang berfikir.” (QS. Al Jaatsiyah,45:13)
Dari penjelasan diatas, menambah keyakinan dan kemantapan hati bahwa manusia dapat lebih mendekatkan dirinya kepada Tuhan Sang Maha Pencipta dengan mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi. Semoga benar demikian adanya.
Alam Semesta Bertasbih Kepada Allah
Petunjuk dari Allah SWT jelas termuat dalam Al-quran, tinggal manusia mau membacanya atau tidak. Petunjuk dari Allah SWT kepada manusia pada hakikatnya adalah agar manusia sadar akan tugasnya menjadi khalifah di bumi dengan menjalankan kebaikan dan menjauhi keburukan, serta dilandasi iman dan takwa kepada Allah SWT.
Allah SWT memerintahkan manusia untuk mengabdi dan selalu mengingat Allah SWT, memuji Allah SWT, berdzikir dan bertasbih siang ataupun malam. Bertasbih, memuji dan mengagungkan Allah SWT tidak hanya berlaku bagi umat manusia, akan tetapi alam semesta ini juga bertasbih kepadaNya. Bumi dan langit dan antara keduanya juga bertasbih. Hewan dan tumbuhan serta semua yang ada di alam semesta ini bertasbih kepada Sang Maha Pencipta.
Ilmu dan Teknologi Modern Berdasarkan Al-quran dan As-sunnah
Pengetahuan tentang tubuh manusia
Salah satu ilmu modern adalah membedakan manusia berdasarkan sidik jarinya. Surat Al-Qoyimah ayat 4 meneragkan bahwa Allah akan menyusun jari-jemari manusia dengan sempurna .
Apakah manusia mengira bahwa kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya? (bahkan) Kami mampu menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna.
Pengetahuan tentang tumbuhan
Tumbuhan hijau mengalami fotosintesis. Ada yang menafsirkan kata nar dalam surat yasin ayat 80 sebagai energi. Penafsiran tersebut di kaitkan pada tumbuhan hijau.
Pengatahuan tentang zarah penyusun dasar materi
Al-quran meneragkan tentang partikel atau zarah terkecil merupakan bagian penyusun materi yang tidak dapat dibagi lagi . hal ini sama dengan konsep atom Rutherford. Teryata kondisi atom sama dengan kondisi rung angkasa yang lebih banyak ruang kosongnya daripada bintang dan benda angkasa lainnya. Bayangkan berapa banyak zarah dan kombinasi gerak beserta energinya, semua dicatat dalam kitab atas perintah Allah.
Perkembangan teknologi terkini
Beberapa teknologi yang dikembangkan saat ini teryata telah disebutkan dalam Al-quran. Salah satunya adalah pemanfaatan udara bergerak atau angin untuk menerbangkan pesawat.teknologi yang serupa digunakan Nabi Sulaiman untuk terbang dengan kecepatan tinggi, seperti diterangkan dalam ayat ini.
“Dan (kami tundukkan ) untuk sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang kami beri berkah padanya. Dan kami maha mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Anbiya’: 81).
Ilmu dan teknologi masa depan
Teleportasi
Adalah pemindahan atau pengalihan materi dari suatu posisi ke posisi lain. Ide tentang teleportasi kuantum secara ilmiah dijelaskan oleh Charles bennet pada tahun 1993 di pertemuan tahunan ahli fisika di Amerika. Teleportasi pernah terjadi pada masa nabi sulaiman diterangkan dalam surat An-Naml ayat 40. Peristiwa teleportasi tersebut dilakukan oleh ilmuwan bukan oleh jin ifrit yang mengatakan mampu membawa singgasana Ratu Bilqis secara cepat. hal tersebut menunjukkan bahwa manusia lebih unggul daripada pengetahuan dan kekuatan jin.
Pengawetan tubuh untuk kehidupan masa depan
Cerita peghuni gua (Al-kahfi) merupakan tanda kemugkinan pengawetan tubuh untuk di hidupkan kembali pada masa depan. Para pemuda yang tinggal di dalam gua selama 309 tahun merasa tinggal hanya selama satu setengah hari.
Lamanya waktu mereka tinggal merupakan waktu yang unik karena kalau dihitung menurut kalender samsiyah adalah 300 tahun namun hitungan kalender qomariyah adalah 309 tahun. Kalau dianalisis akan di ketahui bahwa 300 tahun samsiyah sama dengan 309 tahun qomariyah.
Pada saat ini telah di temukan fenomenal yang menunjukkan kemugkinan pengawetan sel dan organ tubuh hewan atau manusia. Salah satunya penemuan adanya bakteri yang hidup kembali setelah membeku selama 120.000 tahun dalam balok es di Greenland. Para peneliti belum memahami mekanisme yang memugkinkan bakteri tersebut dapat bertahan hidup, apakah tidur atau mengalami proses metabolisme yang sangat lambat pada suhu dingin.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Al-quran adalah kalam Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril as sebagai pedoman umat islam. Sunnah adalah segala sesuatu yang diperintahkan, dilarang atau dianjurkan oleh Rasulullah SAW baik berupa perkataan, perbuatan, maupun ketetapannya.
Hubungan Antara Al-quran dan As-sunnah dengan Ilmu Pengetahuan yaitu Al-quran yang menjelaskan tentang alam semesta. Sedangkan alam adanya semesta menunjukkan adanya Allah Sang Maha Pencipta.
Pembuktian Sains dalam As-sunnah bisa dijelaskan melalui kebulatan bumi dan ka’bah sebagai poros alam semesta.
Bukti kebenaran Al-quran dan As-sunnah dalam iptek adalah:
Iptek membawa kedekatan kepada Allah SWT Sang Maha Pencipta
Alam semesta bertasbih kepada Allah SWT
Ilmu dan teknologi modern Berdasarkan Al-quran dan As-sunnah ialah:
Pengetahuan tentang tubuh manusia
Pengetahuan tentang tumbuhan
Pengetahuan tentang zarah penyusun materi
Perkembangan teknologi terkini seperti pesawat
Teleportasi dan pengawetan tubuh
DAFTAR PUSTAKA
Djalal, Abdul. 2013. Ulumul Qur’an. Surabaya: Dunia Ilmu
Kadir, Muslim A. 2002. Ilmu Islam Terapan. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Rahman, Afzalur. 1992. Al-Qur’an Sumber Ilmu Pengetahuan. Surabaya: Pt Rineka Cipta
Sani, Ridwan Abdullah. 2014. Sains Berbasis Al-Qur’an. Jakarta : Bumi Aksara.
Shouwy, Ahmad As. 1997. Mukjizat Al-Qur’an Dan As-Sunnah Tentang IPTEK. Jakarta: Gema Insani Press.
Wardhana, Wisnu Arya. 2005. Melacak Teori Einstein Dalam Al-Qur’an. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Komentar
Posting Komentar