sumber foto: mnews.co.id
Menulis itu rumit,
begitu kata Puthut Ea. Katanya menulis itu tidak sulit dan juga tidak mudah,
hanya rumit. Sebagian besar penulis setuju, mereka harus melewati kisah-kisah,
mendalami peran, menyeimbangkan antara batin dan pikiran, sebelum menuangkannya
ke dalam tulisan
Menulis adalah
kegiatan untuk mengabadikan pemikiran. Dengan menulis, kita akan menyampaikan
pandangan kita kepada orang lain, bukan hanya untuk mereka yang hidup hari ini,
tetapi juga untuk mereka yang hidup di masa depan. Meskipun hanya mengangkat
hal-hal yang sederhana, menulis sepatutnya menjadi sebuah kebutuhan, berhenti
menulis sama saja dengan mati sia-sia. Seperti halnya kata
Pramoedya Ananta Toer “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak
menulis,ia akan hilang dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah
bekerja untuk keabadian”.
sebelum menulis, terlebih dahulu harus membaca. Tanpa membaca, kita
tidak akan tahu apa yang akan kita tulis, benar tidaknya tulisan, kuat atau lemah
datanya, dan bermanfaat atau tidak tulisan kita. Karena itu, membaca adalah
syarat pertama dan utama ketika hendak menulis. Istilah kerennya, dua kegiatan
ini sering dikenal dengan istilah literasi.
Kebanyakan orang, sering memaknai literasi hanya sebatas keterampilan
membaca dan menulis. Lebih dari itu, literasi bermakna kemampuan individu untuk
membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan menyelesaikan masalah pada tingkat
keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga, dan masyarakat. Jadi, literasi juga mengarah bagaimana
seseorang dapat terampil dalam mengaplikasikan kemampuan tersebut sesuai dengan
kebutuhannya. (National Institute of Literacy).
Dengan berliterasi, akan membantu kita untuk berpikir kritis dan
sistematis. Bagaimana tidak, jika kemampuan literasi kita baik, kita tidak akan
mudah termakan hoax, ataupun informasi-informasi yang tidak jelas kebenarannya.
Dalam istilah jurnalisme, ini yang kita kenal dengan verifikasi data. Selain
itu, kemampuan literasi juga membantu kita dalam berpikir sistematis. Sebagai
contoh, ketika menulis, kita kita akan dihadapkan pada sebuah masalah atau
persoalan, dan kita juga yang dituntut untuk mencari solusinya. Tak hanya itu,
kita harus menyajikannya dalam bahasa yang mudah dipahami, mulai dari membuat
kalimat, paragraf, narasi, plot, dan sebagainya.
Sama halnya ketika kita sedang menghadapi masalah, entah itu tugas
kuliah, pekerjaan, beban hidup, kita dapat menghadapinya dengan tenang,
berpikir sebelum bertindak, dan mencari solusi yang tepat untuk memecahkan
permasalahannya.
Aktualisasi diri
Menurut Maslow (1954), aktualisasi berarti proses menjadi diri sendiri
dan mengembangkan sifat-sifat dan potensi psikologi yang unik. Maslow menyebut
aktualisasi diri sebagai proses pemanfaatan secara penuh bakat, kapasistas, dan
potensi untuk memenuhi kebutuhan diri. Untuk itu, proses aktualisasi harus
diawali dengan pengenalan potensi diri, dengan cara me-literasi diri sendiri.
Literasi diri menjadi bagian penting dalam hidup, literasi dapat
membantu kita mengenali potensi diri dan mengembangkannya. Sehingga dengan
literasi kita akan memiliki cara pandang yang luas terhadap dunia, dan dapat bertindak yang tepat sesuai
kemampuan dan kemauan kita.
Memaksimalkan aktualisasi diri berarti mengenali potensi diri secara
menyeluruh, menggalinya, dan mengembangkannya pada lingkungan yang tepat.
Sementara pengembangan potensi biasanya terjadi pada usia tumbuh kembang
manusia, maka dalam tahapannya harus disisipi dengan kegiatan literasi. Mengapa
demikian? Karena membangun budaya literasi harus diupayakan sejak dini mulai
dari kebiasaan membaca buku,
Tentunya hal ini akan berjalan efektif ketika didukung dari berbagai
pihak, keluarga, masyarakat, maupun pemerintah. Lebih penting lagi adalah upaya
sadar mulai dari diri sendiri, mengingat rendahnya tingkat literasi di
Indonesia yang tak sebanding dengan tingginya intensitas bermain gawai.
Sehingga upaya pemerintah dalam mendongkrak tingkat literasi di Indonesia tidak
akan sia-sia. Dan gerakan-gerakan literasi yang digagas dapat berjalan optimal.
Komentar
Posting Komentar