Ada juga teman sekelasku yang mengirim pesan
whatsapp dan bertanya padaku, kamu rencananya mau ngadain seminar apa, dengan pematerinya siapa? Aku
menjawab
mau mengadakan seminar
tentang kepenulisan
skripsi, pemateri dari DPL-ku
sendiri. Kemudian dia
bertanya
lagi,
kamu gak berniat mengundang
pemateri dari luar? Dengan tegas aku menjawab, kamu buat event itu untuk mengambil manfaat dari acara yang kamu
buat atau cuma ingin
dibilang keren dengan
mengadakan acara besar dan mengundang pemateri hebat? Dia tidak membalas.
Makin kesini, sepertinya esensi KKN
sudah dilupakan sekian banyak mahasiswa. Mereka lupa bahwasanya tujuan dari
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah untuk mengabdikan diri kepada masyarakat.
Selebihnya adalah untuk mengaplikasikan apa yang telah dipelajari selama enam
semester di bangku kuliah secara nyata atau praktek.
Entah itu kkn berbasis
dari rumah, berbasis dari kos, berbasis dari kontrakan, tidak boleh menjadi
alasan untuk tidak mengabdi apalagi mengambil kesempatan di tengah keterbatasan
untuk melaksanakan KKN seadanya, yang penting tugas terpenuhi.
Saya rasa tidak boleh
demikian, meskipun tahun ini kita tidak diterjunkan langsung kepada
masyarakat, setidaknya kita harus bisa
membuat masyarakat tahu bahwa kita sedang melaksanakan KKN, dari rumah
tentunya. Tugas kitalah untuk menyampaikan kepada masyarakat kenapa KKN dari
rumah, kegiatannya apa saja, manfaatnya bagi masyarakat apa? Dengan begitu
masyarakat dapat respect kepada kita dan bisa sedikit membantu dengan terlibat
kerjasama dengan kita, dengan catatan dalam lingkup personal dan tetap menaati
protokol kesehatan.
Mungkin hanya sedikit
yang menyadari hal tersebut, yang saya rasakan setelah dua minggu melaksanakan
KKN dari rumah, kebanyakan mahasiswa hanya melaksanakan KKN untuk memenuhi
tuntutan progjanya, berlomba-lomba membuat desain yang bagus, biar like-nya
banyak, membuat event besar, biar pesertanya banyak, sehingga tidak sedikit
yang melupakan esensi dari KKN itu sendiri.
Padahal dapat
dipastikan, desain sebagus apapun, even sebesar sekalipun, tidak akan dilirik
masyarakat apabila kegiatan yang dibuat tidak berkaitan langsung dengan
masyarakat sehingga masyarakat tidak dapat merasakan kebermanfaatannya secara
langsung.
Okelah, dengan alasan Covid-19 dan tidak ingin
menghambat speed up kelulusan, KKN dari rumah jadi solusi alternatif
paling tepat. Tapi apakah tepat bila kita tidak meletakkan keterlibatan
masyarakat sekecil apapun sebagai skala prioritas?
Sehingga, alangkah
baiknya untuk kita, mahasiswa KKN dari rumah untuk meluruskan niat, mengabdi
bukan tentang saling unggul dan unjuk diri, tetapi lebih kepada bagaimana kita
dapat hadir di tengah masyarakat, sekecil apapun, memberikan manfaat bagi diri
sendiri, kampus, dan juga masyarakat.
meskipun mengabdi dari rumah, KKN harus
tetap dijalankan dengan amanah, secara ramah, untuk saling berbagi maslahah.
Komentar
Posting Komentar