Langsung ke konten utama

Makalah Pembelajaran IPS SD/MI

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN, INTI, DASAR DAN MATERI DASAR IPS SD/MI 
Disusun guna untuk memenuhi salah satu tugas 
mata kuliah Perkembangan Ips 
Dosen Pengampu: Dewi Setyaningrum, M.Pd 

Disusun Oleh Kelompok I: 
1. Hasyim Asnawi 
2. Dian Safitri 
3. Nurul Aini 
4. Rohmatul Hasanah 
5. 

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH 
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN 
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS 
TAHUN 2018 
A. PENDAHULUAN 
1. Latar belakang 
Setiap komponen di muka bumi  pasti akan mengalami perkembangan agar dapat terus bertahan seiring perkembangan zaman. Begitu juga dengan pembelajaran  ilmu pengetahuan sosial yang melalui proses perkembangan agar pembelajaran lebih efektif dan efisen. 
Perkembangan adalah suatu proses dari tahap satu ke tahap lain dengan perubahan mekanisme yang bergantung pada komponen yang akan dikembangakan. Pegembangan juga bisa diartikan sebagai suatu evolusi yang menjarah pada perbaikan dan evaluasi dari proses sebelumnya. 
Pengembangan ilmu penegtahuan sosial berguru untuk menigkatkan mutu dan standar pendidikan. Melihat pada kurng minatnya siswa dalam mempelajari ilmu penegthuan sosial mengharuskan lembaga-lembaga pendidikan berinovasi dalam membangun pengembangan ilmu pengetahuan sosial agar terlihat lebih menarik bagi siswa. 
Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang pengembangan ilmu pengethuan sosial, kita harus memperhatikan komponen-komponen yang terdapat dalam ilmu pengetahuan sosial. Dengan mempelajari komponen-komponen tersebut akan mempermudah kita dalam menganalisis permasalahan dalam pengembangan ilmu pengethuan sosial. 
Untuk itu, pada kesempatan kali ini, pemakalah akan membahas komponen-komponen dalam ilmu pengethuan sosial yang akan dirumuskan dalam rumusan masalah dibawah ini. 
2. Rumusan Masalah 
a. Apa pengertian standar kompetensi lulusan IPS SD/MI? 
b. Apa pengertian standar inti IPS SD/MI? 
c. Apa pengertian kompetensi dasar IPS SD/MI? 
d. Apa materi dasar IPS SD/MI? 
3. Tujuan 
a. Untuk mengetahui pengertian standar kompetensi lulusan IPS SD/MI 
b. Untuk mengetahui standar inti IPS SD/MI 
c. Untuk mengetahui kompetensi dasar IPS SD/MI 
d. Untuk mengetahui materi dasar IPS SD/MI 

  
B. PEMBAHASAN 
1. Standar kompetenti lulusan 
Mata pelajran ilmu pengetahuan sosial diberikan disekolah mulai dari jenjang SD/MI, SMP, dan SMA. Pada kesempatan kali ini, pemakalah hanya mencantumkan standar kompetensi lulusan di jenjang SD karena berpadu dengan program studi kami yaitu PGMI. 
Untuk jenjang SD saat ini. pengelompokan materi ilmu penegetahuan sosial mengacu pada pendekatan integrated, yaitu materi tidak dipisah dalam disiplin ilmu sendiri melainkan dipadukan dan direfleksikan pada kehidupan anak sesuai karakteristik, usia, tingkat berfikir, dan bersikapnya. 
Dalam naskah (2006) ditemukan bahwa ilmu pengetahuan mengajari seperangkat peristiwa, fakta, konsep,dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial di SD memuat beberapa materi diantaranya geografi, ekonomi, sejarah, dan sosiologi. Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa ilmu pengetahuan sosial berasal dari ilmu–ilmu sosial yang satupun materinya lebih disederhanakan dan digeneralisasikan untuk tujuan pendidikan. 
Mengacu pada dokumen 2016, standar kompotensi kelulusan memiliki pengertian suatu kreteria mengenai klasifikasi kemampuan yang mencangkup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar kompetensi kelulusan dapat diartikan sebagai batas minimal pemahaman yang harus dicapai siswa agar bisa lulus. 
Standar kompetensi kelulusan yang dibuat pemerintah ini pasti memiliki tujuan. Tujuan dari adanya standar kompetensi kelulusan ini adalah agar digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, proses, penilaian, pendidik dan tenaga kependidikan , sarpras, pengelolaan dan pembiayaan. 
Adanya tandar kompetensi kelulusan ini akan membantu ilmu pengetahuan sosial dalam mencapai tujuannya. Tujuan mapel IPS sendiri adalah sebab: 
a. Mengenalkan siswa konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan (konseptualisasi). 
b. Mengarahkan siswa agar memiliki kemampuan berfikir logis dan kritis, rasa ingin thu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. 
c. Memiliki kesadaran terhadap nilai sosial dan kemanusiaan 
d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, berkerja sama, dan bersaing dalam masyarakat tingkat lokal, nasional dan global. 
Sebagai contoh, kami ambilkan standar kompetemsi lulusan untuk jenjang SD/MI kelas 1: 
Kelas 1, semester 1 
Standar Kompetensi Kompetensi dasar 
1. Memahami indentitas diri dan keluarga, serta sikap saling menghormati dalam kemajukan keluarga 1.1 mengidentifikasi identitas diri, kelurga, dan kerabat 
1.2 menceriterakan pengalaman diri 
1.3 menceritakan kasih sayang anatar anggota keluarga 
1.4 menunjukkan sikap hidup rukun dalam kemajukan keluarga 

Kelas 1, semester 2 
Standar kompetensi Kompetensi dasar 
2. mendeskripsikan lingkungan rumah 2.1 menceritakan kembali peristiwa penting yang dialami sendiri di lingkungan keluarga 
2.3 mendeskripsikan letak rumah 
2.3 menjelaskan lingkungan rumah sehat dan perilaku dalam menjaga kebersihan rumah 

2. Kompetensi inti 
Kompetensi inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki peserta didik yang telah menyelesaikan pendidikan di jenjang pemdidikan tertentu. 
Singkatnya, kompetensi inti adalah kemampuan basic yang harus dimiliki siswa setelah menyelesaikan  mata pelajaran sesuai standar kompetensi dasar yang ditetapkan. Kompetensi ini merupakan sebuah gamabaran yang berupa aspek pengetahuan, sikap, dan ketrampilan siswa yang dicapai. Kompetensi inti dapat berupa hard skill dan soft skill. 
Kompetensi inti bukan untuk diajarkan melainkan dibentuk melalui tahapan proses pembelajaran pada tiap mapel yang relevan. Kompetensi inti dapat dikatakan sebagai produk yang dicetak pada siswa melalui proses pembelajaran. 
3. Kompetensi Dasar 
Kompetensi dasar merupakan kompetensi setiap mapel untuk setiap kelas yang diturunkan dari kompetensi inti.  Kompetensi dasar berupa aspek pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang bersumber dari kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. 
Jika kompetensi dasar merupakan turunan dari Kompetensi inti, maka kompetensi dasar merupakan alat untuk mencapai kompetensi inti. Kompetensi dasar jenjang SD/ MI mencangkup mapel yang meliputi pendidikan agama dan budi pekerti, pendidikan pancasila dan kewarganegaraan, bahasa indonesia, matematika, ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan sosial, seni budaya dan pakarya, pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. 
4. Materi dasar IPS 
IPS merupkan studi ilmu yang berasal dari ilmu sosial yang di sederhanakan untuk tujuan pendidikan. IPS merupakan mapel yang di ajarakan pada mapel SD,SMP, dan SMA. IPS membahas tentang kehidupan sosial dan masyarakat, sehingga di harapkan IPS dapat mencetak Sumber Daya Manusia yang tidak hanya kompeten dari segi kognitif,  tetapi juga peka terhadap isu sosial dan berguna bagi kemajuan negara. 
Materi dasar IPS berasal dari ilmu–ilmu sosial yang di sederhanakan. Berikut cakapan materi yang paling banyak dimuat dalam IPS untuk jenjang SD/MI : 
a. Geografi 
Ilmu yang mempelajari tentang gejala dipermukaan bumi serta aktifitas lingkungan fisiknya. Geografi terbagi menjadi dua cabang, yaitu geografi fisik dan geografi budaya. Geografi fisik mengkaji tentang aspek – aspek fisik bumi yang meliputi iklim, tanah, sumber air, penyebaran tanaman, binatang dan bentuk tanah. Sementara geografi budaya membahas tentang penyebaran penduduk suatu wilayah ( demografi ). 
Cabang disiplin geografi yang lainnya adalah kartografi. Kartografi adalah ilmu geografi yang khusus membahas tentang pemetaan. Kartogragi memuat tentang lokasi penduduk dan tempat-tempat pada permukaan bumi. Teknik untuk mengetahui lokasi-lokasi tersebut digambarkan dalam peta dengan skala, simbol, dan sistem lintang bujur (arah mata angin). 
b. Sejarah 
Sejarah adalah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan manusia dan alam sekitar pada masa lampau. Aspek yang dikaji dalam sejarah adalah aspek kegiatan manusia dan aspek geografis, aspek periode waktunya, atau peristiwa kepribadian orang terkemuka. 
Masih  ada perbedaan penggolongan ilmu sejarah sebagai ilmu sosial atau ilmu humaniora. Masalah ini disebabkan karena adanya keterbatasan para sejarawan dalam menggambarkan kehidupan masa lampau secara cermat dan ilmiah. Salah satu keterbatasannya karena kurangnya catatan-catatan sumber sejarah pada masa pra sejarah karena manusia belum mengenal tulisan. Bila ada catatan, tulisannya pun terpencar-pencar dan tidak lengkap. 
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sejarah adalah studi yang membahas kehidupan manusia pada masa lampau. Sejarah digunakan dalam IPS dengan materi yang berkaitan tentang pengalaman manusia pada waktu yang lampau. 
c. Ilmu Ekonomi 
Ilmu ekonomiadalah studi tentang produksi, konsumsi, dan distribusi barang dan jasa yang terbatas. Untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tak terbatas sementara ketersediaan barang yang terbatas, ilmu ekonomi hadir sebagai solusi alternatif dalam menangani kasus tersebut. Ilmu ekonomi juga disebut ilmu sosial karena peranannya dalam memenuhi hajat hidup manusia. Ilmu ekonomi terbagi menjadi ekonomi mikro dan ekonomi makro. 
Ekonomi mikro mengkaji tentang perilaku individu dalam memenuhi kebutuhannya. Dengan begitu, ekonomi mikro meliputi perilaku konsumen, produsen, teori permintaan, penawaran, nilai guna, biaya, dan lain-lain. Sementara itu, ekonomi makro membahas perilaku ekonom secara lebih luas. Objek kajian ekonomi makro meliputi pendapatan nasional, investasi, neraca pembayaran dan kurs valuta asing, pembanguna ekonomi, APBN, suku bunga dan pasar saham. 
Dari keterangan diatas, dapat disimpulkan bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu atau kelompok dalam memenuhi hajat hidupnya mulai dari faktor produksi, konsumsi, maupun distribusi. 
d. Sosiologi 
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia dalam berkelompok atau berhubungan dengan manusia lain. Objek kajiannya berupa manusia, sementara hubungannya bisa dari individu dengan individu, individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok. 
Dalam sosiologi terdapat lembaga sosial dan proses sosial yang terjadi. Lembaga sosial diantaranya keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sementara proses sosial yang terjadi antara lain: komunikasi, kompetisi, konflik, akomodasi, asimilasi, dan kerjasama. 
Dengan ini, dapat disimpulkan bahwa sosiologi adalah ilmu yang membahas tentang perilaku sosial dalam masyarakat, atau perilaku manusia dalam berinteraksi dengan sesama. 
  

C. PENUTUP 
1. Kesimpulan 
Mata pelajran ilmu pengetahuan sosial diberikan disekolah mulai dari jenjang SD/MI, SMP, dan SMA. Ilmu pengetahuan sosial berasal dari ilmu–ilmu sosial yang materinya lebih disederhanakan dan digeneralisasikan untuk tujuan pendidikan. 
Standar kompetensi kelulusan dapat diartikan sebagai batas minimal pemahaman yang harus dicapai siswa agar bisa lulus. Kompetensi inti adalah kemampuan yang harus dimiliki siswa setelah menyelesaikan  mata pelajaran sesuai standar kompetensi dasar yang ditetapkan. Kompetensi dasar merupakan alat untuk mencapai kompetensi inti. Mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial di SD memuat beberapa materi diantaranya geografi, ekonomi, sejarah, dan sosiologi. 

DAFTAR PUSTAKA 
Kemendikbud, Kompetensi Dasar SD/MI Kurikulum 2013, 2013. 
Sapriya, Pendidikan Ips.  Bandung: Remaja Rosdakarya, 2017. 
Tawadlu’un. Kompetensi Dasar IPS SD/MI Kurikulum 2013, Semarang, UIN Walisongo, 2014. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pentingnya Mewujudkan Kesadaran Literasi Digital di Era Global

Kemajuan teknologi semakin pesat, memudahkan semua orang untuk mengakses segala informasi setiap saat. Kemajuan teknologi juga diiringi dengan kemajuan perkembangan media digital. Berbagai media kini mengembangkan situs online nya untuk mengikuti trend sekarang, biar tidak ketinggalan zaman.   ada pula media yang hanya mengejar keuntungan ekonomi, dengan memberitakan atau menyampaikan informasi menurut ramainya pasaran. Hoax? Majunya teknologi harus diimbangi dengan majunya pemikiran dan juga kehati-hatian. Mudahnya informasi beredar tak khayal juga memudahkan hoax dan berita bohong kian menyebar. Pentingnya pengetahuan berliterasi dan bermedia sosial harus kita biasakan sejak sekarang. Biar tak mudah terjebak isu-isu yang beredar atau polemik yang sedang viral. Upaya penangkalan hoax sebenarnya sudah digemparkan sejak lama. Namun tak sedikit pula yang masih mudah terjebak dan termakan berita palsu tersebut. Rendahnya pengetahuan literasi masyarakat di Indonesia inilah yang mem

Sosiawan Leak dan 100 Puisi di Malam Purnama

  Panggung Ngepringan Kampung Budaya Piji Wetan Kudus dibuat riuh kebanjiran kata. Jumat (10/3/2023) malam, sastrawan, budayawan hingga para pemuda pegiat sastra saling melantunkan bait-bait puisi di malam purnama. Agenda itu bernama “Persembahan 100 puisi untuk 1 abad NU”. Kegiatan ini diselenggarakan atas kerjasama Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU IPPNU Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus dan Kampung Budaya Piji Wetan. Acara malam itu menjadi bukti, bahwa eksplorasi budaya perlu dukungan dan keterlibatan dari masyarakat. Acara yang dimulai dengan rangkaian lomba seperti pidato, puisi, hingga pemilihan duta pada siang harinya, kemudian ditutup dengan perayaan pentas puisi di Panggung Ngepringan. Hadir pula di tengah-tengah acara, camat Kecamatan Dawe Famny Dwi Arfana dan sastrawan terkemuka Sosiawan Leak. Usai 10 finalis lomba puisi membacakan karya puisinya, diikuti pementasan puisi Koko Prabu bersama timnya, Koordinator KBPW Jessy Segitiga yang membacakan puisi anaknya, Eko Purnomo dengan

Catatan Lepas

foto: finansialku.com Selasa, 1 November 2022, adalah hari yang cukup mengagetkan bagi saya. Hari itu, saya dipanggil oleh kantor redaksi untuk mempertanggungjawabkan apa yang telah saya lakukan. Kabar itu sudah santer di lingkungan kantor, dan akhirnya saya harus memenuhi panggilan kantor sebagai bentuk tanggung jawab saya. Hasil pertemuan itu memutuskan, saya untuk satu bulan ke depan ini sudah beralih status menjadi kontributor di lingkar Jateng. Keputusan tersebut tentunya harus saya terima dengan lapang dada. Karena atas perbuatan saya sendiri yang memang salah, yakni menyabang di dua media sekaligus. Meskipun media yang satunya bukan merupakan media mainstream, namun media tetap media. Belum lagi, keteledoran saya yang mengirimkan tulisan ke dua media tanpa proses editing sedikitpun. Memang, saya seperti mempermainkan media yang sudah menerima saya dan menjadi pijakan saya beberapa bulan ini. Sebenarnya saya tak masalah, toh memang saya tidak punya niatan untuk bertahan lama di s