Langsung ke konten utama

Proses Pengembangan Kurikulum

PROSES PENGEMBANGAN KURIKULUM 
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas 
Mata Kuliah : Pengembangan Kurikulum 
Dosen Pembimbing : Drs. Thoifuri, M.Ag 

















Disusun Oleh Kelompok 5 : 
1. Hani Atul Mamnu’ah (1710310137) 
2. Afit Maulina Sarry (1710310138) 
3. Hasyim Asnawi (1710310139) 


JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH 
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN 
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS 
TAHUN 2018 
BAB I 
PENDAHULUAN 

A. Latar Belakang 
Kurikulum merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum harus senantiasa dikembangkan dan disempurnakan seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, serta masyarakat yang membangun. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum harus mengacu pada prinsip-prinsip tertentu. 
Proses pengembangan kurikulum dapat dikatakan sebagai tahapan untuk menjadikan kurikulum sebelumnya menjadi lebih baik. Dalam mengembangkan kurikulum juga diperlukan langkah-langkah penyusunan kurikulum selama periode waktu tertentu. Proses pengembangan kurikulum sendiri meliputi tahap perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, evaluasi, dan yang terakhir yaitu tahap penyempurnaan. Proses ini akan dijelaskan lebih detail pada bagian pembahasan nanti. 

B. Rumusan Masalah 
1. Bagaimana proses pengembangan kurikulum? 
2. Bagaimana tahap-tahap pengembangan kurikulum? 
3. Bagaimana langkah-langkah penyusunan kurikulum? 


C. Tujuan 
1. Menjelaskan proses pengembangan kurikulum. 
2. Menjelaskan tahap-tahap pengembangan kurikulum. 
3. Menjelaskan langkah-langkah penyusunan kurikulum. 




BAB II 
PEMBAHASAN 

A. Proses Pengembangan Kurikulum 
Winarno Surahmad mengemukakan, bahwa Kurikulum adalah suatu program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai sejumlah tujuan pendidikan tertentu.  Kurikulum perlu dikembangkan agar selalu sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengembangan kurikulum mengacu pada evaluasi kurikulum sebelumnya dan penyempurnaan agar lebih baik. Dalam mengembangkan kurikulum, terdapat proses-proses yang tidak dapat terjadi secara instan. 
Proses pengembangan kurikulum pada hakikatnya adalah proses penyusunan suatu rencana tentang isi dan bahan pelajaran yang harus dipelajari, dan bagaimana cara mempelajarinya. Seller dan Miller (1985) mengemukakan bahwa proses pengembangan kurikulum adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan secara terus menerus. Proses yang berjalan terus menerus ini akan menjadi sebuah siklus yang oleh Seller dinamai Siklus Pengembangan Kurikulum. Seller berpandangan bahwa pengembangan kurikulum harus dimulai dari penentuan orientasi kurikulum, yakni kebijakan-kebijakan umum, misalnya arah dan tujuan pendidikan. Berdasarkan orientasi ini selanjutnya kurikulum akan dikembangkan menjadi pedoman pembelajaran. Pedoman ini akan diimplementasikan dalam proses pembelajaran lalu dievaluasi. Evaluasi inilah yang kemudian menjadi bahan dalam menentukan orientasi, dengan begitu akan membentuk sebuah siklus pengembangan kurikulum. 
Orientasi pengembangan kurikulum menurut Seller menyangkut enam aspek, yaitu: 
1. Tujuan pendidikan menyangkut arah kegiatan pendidikan. Artinya, hendak diarahkan kemana siswa yang dididik itu. 
2. Pandangan tentang anak: apakah anak dianggap aktif atau pasif. 
3. Pandangan tentang proses pembelajaran: apakah proses pembelajaran dianggap sebagai proses transformasi ilmu pengetahuan atau mengubah perilaku anak. 
4. Pandangan tentang lingkungan: apakah lingkungan belajar harus belajar dikelola secara formal, atau secara bebas yang dapat memungkinkan anak bebas belajar. 
5. Konsepsi tentang peranan guru:apakah guru harus berperan sebagai guru sebagai instruktur yang bersifat otoriter, atau sebagai fasilitator yang siap memberi bimbingan dan bantuan pada anak untuk belajar. 
6. Evaluasi belajar: apakah mengukur keberhasilan ditentukan dengan tes dan non tes. 

B. Tahapan-Tahapan Pengembangan Kurikulum 
Proses pengembangan kurikulum dapat dikatakan sebagai tahapan untuk menjadikan kurikulum sebelumnya menjadi lebih baik. Tahapan pengembangan kurikulum itu sendiri meliputi: 
1. Pengembangan Kurikulum Tingkat Nasional 
Pada tingkat ini, kurikulum dibahas dalam ruang lingkup nasional yang meliputi, pendidikan formal, pendidikan informal dan pendidikan nonformal dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Secara vertikal pengembangan kurikulum dilakukan sesuai tingkat pendidikan atau sekolah, sedangkan secara horizontal pengembangan kurikulum dilakukan sesuai jenis pendidikan. 
2. Pengembangan Kurikulum Pada Tingkat Institusi 
Pengembangan kurikulum mencakup tiga kegiatan pokok yaitu merumuskan tujuan institusi dan SKL masing-masing lembaga, penetapan isi dan struktur program, dan penyusunan strategi pelaksanaan kurikulum secara keseluruhan. 
3. Pengembangan Kurikulum Pada Tingkat Mata Pelajaran 
Pengembangan kurikulum pada tingkat ini dilakukan dengan menyusun atau mengembangkan silabus bidang studi untuk tiap semester. Silabus berisi standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, sistem penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Pengembangan silabus harus berdasarkan prinsip-prinsip tertentu, antara lain, ilmiah, relevan, sistematis, konsisten, memadai, aktual, kontekstual, fleksibel dan menyeluruh. Pada akhirnya silabus ini digunakan guru sebagai pedoman dan acuan dalam mengembangkan program pembelajaran. 
4. Pengembangan Kurikulum Tingkat Pembelajaran di Kelas 
Dalam mengembangkan kurikulum pada tingkat pembelajaran kelas, guru perlu menyusun program pembelajaran seperti, modul, paket belajar, dan RPP. RPP sendiri terdiri dari identitas mata pelajaran, materi pokok, kelas dan semester, waktu, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, kegiatan pembelajar, alat atau media dan penilaian. 
Dalam pelaksanaannya, pengembangan kurikulum harus menempuh tujuh tahap sebagai berikut: 
1. Studi Kelayakan dan Analisis Kebutuhan 
Pada tahap ini, pengembangan kurikulum melakukan analisis kebutuhan program dan merumuskan berbagai pertimbangan, termasuk hal-hal yang harus dikembangkan. Analisis kebutuhan dapat dilakukan terhadap kebutuhan peserta didik, kebutuhan masyarakat dan dunia kerja, dan kebutuhan pembangunan. 
2. Perencanaan Kurikulum (Draft Awal) 
Pada tahap ini, pengembangan kurikulum menyusun suatu konsep perencanaan awal kurikulum. Berdasarkan rumusan kemampuan yang akan dikembangkan pada tahap pertama, kemudian dirumuskan tujuan kurikulum yang mendasari rumusan isi dan struktur kurikulum yang diharapkan. Selanjutnya, pengembangan kurikulum merancang strategi pembelajaran yang meliputi pendekatan, strategi, metode, media, sumber belajar, dan sistem penilaian berdasarkan kriteria keberhasilan yang telah ditentukan sebelumnya pada tahap awal. 
3. Pengembangan Rencana Operasional Kurikulum 
Pada tahap ini, pengembangan kurikulum membuat rencana operasional kurikulum, yang meliputi penyusunan silabus, pengembangan dan menentukan sumber belajar. Pelaksanaan ini hendaknya memperhatikan faktor waktu, tenaga, biaya dan pelaksanaannya. 
4. Pelaksanaan Uji Coba Terbatas Kurikulum di Lapangan 
Tujuan dari uji coba ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan dan keberhasilan kurikulum, hambatan yang terjadi, pengaruh lingkungan, faktor yang mendukung dan upaya mengatasi hambatan atau masalah yang terjadi. 
5. Implementasi 
Pada tahap ini, pengembang kurikulum harus melakukan dua kegiatan pokok yaitu diseminasi dan pelaksanaan kurikulum secara menyeluruh. 
6. Monitoring dan Evaluasi Kurikulum 
Pada tahap ini, pengembang kurikulum melakukan monitoring atau pengawasan terhadap jalannya kurikulum dan evaluasi dari hasil atau dampak pelaksanaan kurikulum. 
7. Perbaikan dan Penyesuaian 
Perbaikan dan penyesuaian dilakukan berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi. Apabila terdapat penyimpangan pelaksanaan kurikulum, perbaikan ini dilakukan pada tahap perencanaan, strategi, materi pembelajaran, teknik reinforcement, sistem penilaian dan sebagainya.  





C. Langkah-langkah Penyusunan Kurikulum 
Setiap kurikulum harus mempunyai empat komponen utama antara lain: tujuan, bahan pengajaran, proses pembelajaran, dan penilaian. Masing-masing komponen harus saling berkaitan satu sama lain. Misalnya evaluasi harus sesuai dengan tujuan yang dicapai, bahan pengajaran yang diajarkan serta proses belajar mengajar yang dijalankan. 
Dalam mengembangkan kurikulum, pengembang kurikulum harus memenuhi kaidah yang didalamnya memuat langkah-langkah pengembangan kurikulum. Sebenarnya, para ahli merumuskan langkah pengembangan kurikulum berbeda-beda sesuai dengan pendapat masing-masing. Setiap pendapat yang dikemukakan para ahli tentang langkah-langkah pengembangan kurikulum pasti mempunyai ciri khas yang berbeda. Namun jika dianalisis dari semua pendapat yang ada, pada hakikatnya semua menganut struktur kurikulum serta komponen-komponennya, yang meliputi: tujuan, bahan pelajaran, proses belajar mengajar, dan evaluasi. 
Pada makalah ini, penulis menyampaikan langkah-langkah pengembangan kurikulum yang dikemukakan oleh Hilda Taba karena dianggap sesuai jika diterapkan di Indonesia. Secara garis besar, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 
1. Menentukan tujuan pendidikan 
a. Merumuskan tujuan umum 
b. Mengklasifikasikan tujuan-tujuan 
c. Merinci tujuan berupa pengetahuan, berpikir, nilai dan sikap, emosi dan perasaan, keterampilan 
d. Merumuskan tinjauan dalam bentuk yang lebih spesifik 
2. Menyeleksi pengalaman belajar 
a. Relevansi dengan kenyataan sosial 
b. Balance ruang lingkup dan kedalaman 
c. Penentuan pengalaman belajar yang luas dan beraneka ragam 
d. Penyesuaian dengan minat dan kebutuhan siswa 
3. Organisasi bahan kurikulum dan kegiatan kurikulum 
a. Menentukan organisasi kurikulum 
b. Menentukan urutan atau sequence 
c. Mengusahakan integrasi 
d. Menentukan fokus pelajaran 
4. Evaluasi hasil kurikulum. 
a. Menentukan kriteria penilaian 
b. Menyusun program evaluasi yang komprehensif 
c. Teknik mengumpulkan data 
d. Interpretasi data evaluasi. 
e. Menerjemahkan evaluasi ke dalam kurikulum. 




















BAB III 
PENUTUP 

Kesimpulan 
1. Proses pengembangan kurikulum pada hakikatnya adalah proses penyusunan suatu rencana tentang isi dan bahan pelajaran yang harus dipelajari, dan bagaimana cara mempelajarinya. Proses pengembangan kurikulum pada intinya adalah orientasi, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. 
2. Tahapan pengembangan kurikulum  itu meliputi pengembangan kurikulum tingkat nasional, tingkat lembaga, tingkat mata pelajaran, dan tingkat kelas. 
3. Langkah-langkah penyusunan kurikulum dimulai dari  menentukan tujuan pendidikan, menyeleksi pengalaman belajar, organisasi bahan kurikulum dan kegiatan kurikulum, dan evaluasi hasil kurikulum. 


















DAFTAR PUSTAKA 
Arifin, Zainal. 2014. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 
Nasution. 1993. Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Citra Aditya Bakti. 
Sanjaya,Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Prenadamedia. 
Sukiman. 2015. Pengembangan dan Kurikulum Perguruan Tinggi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pentingnya Mewujudkan Kesadaran Literasi Digital di Era Global

Kemajuan teknologi semakin pesat, memudahkan semua orang untuk mengakses segala informasi setiap saat. Kemajuan teknologi juga diiringi dengan kemajuan perkembangan media digital. Berbagai media kini mengembangkan situs online nya untuk mengikuti trend sekarang, biar tidak ketinggalan zaman.   ada pula media yang hanya mengejar keuntungan ekonomi, dengan memberitakan atau menyampaikan informasi menurut ramainya pasaran. Hoax? Majunya teknologi harus diimbangi dengan majunya pemikiran dan juga kehati-hatian. Mudahnya informasi beredar tak khayal juga memudahkan hoax dan berita bohong kian menyebar. Pentingnya pengetahuan berliterasi dan bermedia sosial harus kita biasakan sejak sekarang. Biar tak mudah terjebak isu-isu yang beredar atau polemik yang sedang viral. Upaya penangkalan hoax sebenarnya sudah digemparkan sejak lama. Namun tak sedikit pula yang masih mudah terjebak dan termakan berita palsu tersebut. Rendahnya pengetahuan literasi masyarakat di Indonesia inilah yang mem

Sosiawan Leak dan 100 Puisi di Malam Purnama

  Panggung Ngepringan Kampung Budaya Piji Wetan Kudus dibuat riuh kebanjiran kata. Jumat (10/3/2023) malam, sastrawan, budayawan hingga para pemuda pegiat sastra saling melantunkan bait-bait puisi di malam purnama. Agenda itu bernama “Persembahan 100 puisi untuk 1 abad NU”. Kegiatan ini diselenggarakan atas kerjasama Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU IPPNU Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus dan Kampung Budaya Piji Wetan. Acara malam itu menjadi bukti, bahwa eksplorasi budaya perlu dukungan dan keterlibatan dari masyarakat. Acara yang dimulai dengan rangkaian lomba seperti pidato, puisi, hingga pemilihan duta pada siang harinya, kemudian ditutup dengan perayaan pentas puisi di Panggung Ngepringan. Hadir pula di tengah-tengah acara, camat Kecamatan Dawe Famny Dwi Arfana dan sastrawan terkemuka Sosiawan Leak. Usai 10 finalis lomba puisi membacakan karya puisinya, diikuti pementasan puisi Koko Prabu bersama timnya, Koordinator KBPW Jessy Segitiga yang membacakan puisi anaknya, Eko Purnomo dengan

Catatan Lepas

foto: finansialku.com Selasa, 1 November 2022, adalah hari yang cukup mengagetkan bagi saya. Hari itu, saya dipanggil oleh kantor redaksi untuk mempertanggungjawabkan apa yang telah saya lakukan. Kabar itu sudah santer di lingkungan kantor, dan akhirnya saya harus memenuhi panggilan kantor sebagai bentuk tanggung jawab saya. Hasil pertemuan itu memutuskan, saya untuk satu bulan ke depan ini sudah beralih status menjadi kontributor di lingkar Jateng. Keputusan tersebut tentunya harus saya terima dengan lapang dada. Karena atas perbuatan saya sendiri yang memang salah, yakni menyabang di dua media sekaligus. Meskipun media yang satunya bukan merupakan media mainstream, namun media tetap media. Belum lagi, keteledoran saya yang mengirimkan tulisan ke dua media tanpa proses editing sedikitpun. Memang, saya seperti mempermainkan media yang sudah menerima saya dan menjadi pijakan saya beberapa bulan ini. Sebenarnya saya tak masalah, toh memang saya tidak punya niatan untuk bertahan lama di s